Rabu, 3 September 2025

Analis: Ekonomi Global 2023 dalam Bayang-bayang Resesi dan Ancaman Stagflasi

harapan pelaku pasar bahwa inflasi Amerika Serikat (AS) akan segera terkendali, dan suku bunga kembali turun telah buyar

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Sanusi
Alpha News
Ekonomi global tahun 2023 di bayang-bayangi resesi global dan ancaman stagflasi 

Ini adalah kejadian yang tidak terduga, seperti gangguan pasokan minyak atau kekurangan suku cadang penting. Gangguan ini terjadi selama pandemi Covid-19 dengan terganggunya pengiriman semikonduktor yang memperlambat produksi dari mulai smartphone, laptop hingga mobil.

Dampak Stagflasi

Munculnya stagflasi jelas akan menimbulkan berbagai dampak seperti penurunan daya beli masyarakat. Berikut ini berbagai dampak yang disebabkan oleh terjadinya stagflasi:

1. Penurunan daya beli masyarakat

Stagflasi secara umum diawali dengan adanya lonjakan inflasi yang mendorong harga kebutuhan pokok seperti bahan pangan dan bahan bakar melonjak. Kenaikan harga akan menyebabkan penurunan daya beli masyarakat yang kemudian akan membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lambat.

2. Jatuhnya pendapatan berbagai perusahaan

Agar tetap kompetitif dan dapat bersaing dengan produsen lainnya, perusahaan-perusahaan harus menurunkan harga. Dengan keadaan ini, maka keuntungan sektor bisnis yang mencakup industri, manufaktur, perdagangan, perumahan dan jasa akan merosot tajam. Pada akhirnya, mereka juga bisa mengalami kerugian bahkan kegiatan bisnis mereka bisa terancam gulung tikar.

3. Anjloknya Nilai Investasi

Karena banyak perusahaan yang merugi, tentu saja harga saham perusahaan tersebut ikut terseret turun dan merosot ke level terendah. Efek domino ini akan berlangsung dengan cepat hingga indeks harga saham di suatu negara anjlok. Alasan inilah yang membuat para investor menjual sahamnya dan mengalihkan ke aset keuangan lainnya.

Stagflasi dalam Sejarah

Kompleksitas ekonomi modern dan sistem perdagangan global yang saling berhubungan, menciptakan lingkungan di mana stagflasi mungkin terjadi.

Melansir dari USNews, pada tahun 1970-an, setelah embargo minyak diberlakukan ke Amerika Serikat oleh beberapa negara pengekspor minyak, menyebabkan biaya minyak naik lebih tinggi yang memicu terjadinya inflasi. Pengurangan pasokan energi yang cepat dan signifikan mengakibatkan hilangnya pekerjaan dan mengganggu produksi barang-barang.

Ada ancaman stagflasi saat dunia dihantam pandemi Covid-19 pada tahun 2020, yang menyebabkan gangguan rantai pasokan dan naiknya biaya bahan baku hingga memaksa sejumlah bisnis berhenti beroperasi. Namun ekonomi global mulai bangkit kembali pada tahun 2021, karena vaksin diluncurkan dan dilonggarkannya pembatasan pandemi Covid-19.

Baru-baru ini, perang di Ukraina telah mengakibatkan gangguan pasokan dan stagflasi khususnya di Eropa, di mana sanksi ekonomi terhadap Rusia telah membatasi pasokan minyak dan gas.

Bisakah Stagflasi Dicegah?

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan