Kamis, 4 September 2025

Semangat Kewirausahaan pada Anak Muda Harus Dibangun Mulai dari Tataran Kampus

Wirausaha Merdeka menjadi bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk meningkatkan kesadaran wirausaha anak muda.

Penulis: Reynas Abdila
Shutterstock
Ilustrasi wirausahawan. Rasio kewirausahaan di Indonesia masih tergolong rendah dibanding negara lain di Asia Tenggara. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, rasio jumlah wirausaha di Indonesia hanya 3,47 persen atau sekitar 9 juta orang dari total jumlah penduduk.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rasio kewirausahaan di Indonesia masih tergolong rendah dibanding negara lain di Asia Tenggara. 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, rasio jumlah wirausaha di Indonesia hanya 3,47 persen atau sekitar 9 juta orang dari total jumlah penduduk. 

Pemerintah menargetkan rasio kewirausahaan bisa mencapai 3,95 persen di tahun 2024.

Baca juga: Ciptakan Lapangan Kerja, Generasi Muda Didorong Jadi Wirausaha yang Kompetitif

 
Minimnya rasio kewirausahaan ini turut menjadi perhatian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang kemudian menghadirkan Program Wirausaha Merdeka di kalangan kampus. 

Wirausaha Merdeka menjadi bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk meningkatkan kesadaran wirausaha anak muda.

Kemendikbudristek memilih 17 kampus untuk menjadi pelaksana program kewirausahaan ini, salah satunya adalah Universitas Prasetiya Mulya.

Ketua Program Wirausaha Merdeka Universitas Prasetiya Mulya, Dr. Hesti Maheswari menjelaskan Program Wirausaha Merdeka di Universitas Prasetiya Mulya yang diberi nama Inkubasi Calon Wirausaha Inovatif Berorientasi Teknologi (SIWIRA-INOTEK).

Universitas Prasetiya Mulya berhasil mengasah 330 mahasiswa dari 39 perguruan tinggi di 7 provinsi Indonesia. 

Baca juga: Cerita Wisnu, Sukses Rintis Wirausaha Setelah Jalani Pelatihan Kartu Prakerja

Mereka digembleng berbagai ilmu kewirausahaan 1 semester dengan sistem pembelajaran offline dan online.

“Mahasiswa yang mengikuti SIWIRA-INOTEK tidak hanya akan memiliki pengetahuan dan wawasan dalam mengembangkan bisnis, tetapi juga akan terasah kemampuan berkolaborasi dan membangun network,” kata Hesti, dikutip Sabtu (10/12/2022).

“Contohnya, mereka berkesempatan mendapatkan pendanaan dari Teja Ventures, venture capital yang berbasis di Singapura,” sambungnya.

Sementara Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Christina Agustin menyebut inkubasi bisnis dengan melibatkan kampus seperti Program Wirausaha Merdeka menjadi hal yang sangat penting.

Hal ini mengingat Indonesia akan menghadapi tantangan berupa bonus demografi pasa tahun 2035.

“Mahasiswa punya tanggung jawab besar untuk menghadapi negara lain yang memiliki inovasi lebih cepat dan daya pikir lebih kuat, di situ para mahasiswa digodok, dibimbing, dan difasilitasi,” terang Christina.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan