Kamis, 11 September 2025

Saham Teknologi Diprediksi Memimpin Pasar karena Keberhasilan The Fed Kendalikan Inflasi

Saham-saham teknologi global diperkirakan akan menjadi pemimpin pasar, seiring dengan langkah The Fed dalam meredam lonjakan inflasi.

wharton.upenn.edu
Ilustrasi - Gedung bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve. Saham-saham teknologi global diperkirakan akan menjadi pemimpin pasar, seiring dengan langkah Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) dalam meredam lonjakan inflasi. 

Ketika suku bunga naik dan prospek pertumbuhan memburuk pada 2022, apa yang disebut kelompok FAAMG yaitu induk Facebook Meta Platforms Inc., Amazon.com Inc., Apple, Microsoft dan Alphabet Inc., kehilangan 38 persen dari nilai pasarnya, mengikuti kedua Indeks Nasdaq 100 dan S&P 500.

Penurunan saham teknologi memberikan hambatan besar pada indeks utama. Apple Inc, saham terbesar di S&P 500 berdasarkan nilai pasar, dan Tesla, saham terbesar ke-15, bertanggung jawab atas 88 persen penurunan di S&P 500 pada perdagangan hari pertama tahun ini.

Secara keseluruhan, alat pengukur yang melacak empat raksasa teknologi yaitu Alphabet, Amazon, Meta dan Netflix, naik 3,2 persen untuk minggu ini, sementara alat pengukur yang lebih luas yang mencakup Tesla dan Advanced Micro Devices Inc. turun 1 persen.

Selain itu, tidak ada sektor lain yang cukup besar untuk mengimbangi pergerakan saham teknologi. Meskipun pengaruh kelompok raksasa teknologi di S&P 500 menurun karena perusahaan besar seperti Apple menjatuhkan nilai pasar, kelompok tersebut tetap besar.

Untuk memberikan gambaran mengenai seberapa besar kelompok tersebut: pangsa empat raksasa teknologi di S&P 500, yaitu Apple, Microsoft, Alphabet, dan Amazon, mencapai sekitar 16 persen, lebih besar dari seluruh kelompok perawatan kesehatan, industri terbesar setelah teknologi.

"Anda harus waspada terhadap saham-saham teknologi karena masih ada ketidakpastian bahwa Fed akan melampaui kenaikan suku bunga," kata direktur pelaksana manajemen kekayaan di Steward Partners Global Advisory, Eric Beiley.

"Teknologi pada akhirnya akan memiliki harinya, tetapi sampai kita memiliki kejelasan lebih lanjut tentang kebijakan bank sentral, ini adalah tempat yang sulit untuk berinvestasi," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan