Jumat, 12 September 2025

Sanksi Barat Nggak Ngaruh, Ekspor Pupuk Rusia Tembus Rp 252 Triliun

Ekspor pupuk Rusia justru mencatatkan lonjakan penjualan 70 persen di tahun 2022 di tengah hantaman sanksi Barat.

Andrey Rudakov/Bloomberg/Fast Company
Aktivitas pengepakan pupuk NPK di pabrik Apaviva Rusia 

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Di tengah ramainya sanksi Barat terhadap Rusia, ekspor pupuk Rusia justru mencatatkan lonjakan penjualan 70 persen di tahun 2022, hingga meraup penjualan 16,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 252 triliun.

Menurut data statstik impor dari mitra dagang Moskow, pendapatan ini meningkat drastis bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kenaikan terjadi pasca Rusia membalaskan sanksi Barat dengan membatasi pasokan gas alam serta  bahan baku utama pupuk nitrogen.

Kondisi ini lantas membuat harga kalium dan sejumlah pupuk penting lainnya yang diperdagangkan pasar global melonjak tajam ditengah kontraksi ekonomi dunia.

Demi mengurangi tekanan inflasi, beberapa negara seperti India, Turki, dan Vietnam mulai mengalihkan pembelian pupuknya ke Rusia.

Ekspor Rusia meningkat 70 persen dalam setahun terakhir. Ekspor dari Rusia dipilih lantaran harga pupuk yang ditawarkan lebih miring ketimbang pasar global, dengan begini negara – negara importir dapat meningkatkan ketahanan pangan ditengah inflasi.

Baca juga: Terdampak Sanksi Barat, Penjualan Mobil di Rusia Anjlok Hingga 58 Persen

“Jelas negara-negara seperti India telah menjadi penerima manfaat terbesar [dalam hal impor pupuk],” kata Josef Schmidhuber dari organisasi pangan dan pertanian dunia Food and Agriculture Organization (FAO) seperti dikutip Financial Times.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan