Harga Beras Melonjak
Masuk Panen Raya Tapi Harga Beras Terus Merangkak, Sumatera dan Kalimantan Lewati Harga Nasional
Meski pemerintah telah memprediksi akhir Februari sampai Maret 2023 memasuki masa panen raya padi, namun kenaikan harga beras
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Meski pemerintah telah memprediksi akhir Februari sampai Maret 2023 memasuki masa panen raya padi, namun kenaikan harga beras masih terus terjadi.
Kenaikan harga beras terutama terjadi pada komoditas pangan tersebut pada level medium.
Berdasarkan informasi dari KompasTV mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Nasional (PIHPS) dari Badan Pusat Statistik (BPS), harga rata-rata beras Medium I secara nasional hanya naik Rp50 per kg pada 24 Februari 2023, dibandingkan pada 20 Februari 2022. Kenaikan itu dari Rp13.200 per kg menjadi Rp13.250 per kg.
Baca juga: Memasuki Masa Panen, Jokowi Yakin Harga Beras di Berbagai Daerah akan Turun
Bahkan harganya ada yang mencapai hampir Rp18.000 per kg.
Namun, di wilayah Sumatera dan Kalimantan, harga beras sejenis jauh lebih mahal daripada harga rata-rata nasional.
Bahkan harga beras di dua pulau itu lebih tinggi daripada harga beras di wilayah Maluku dan Papua.
Di Sumatera Barat (Sumbar), harga rata-rata beras Medium I sebesar Rp15.300 per kg. Kota Padang jadi daerah dengan harga beras tertinggi di Sumbar, yakni Rp16.900 per kg.
Di Provinsi Riau, harga rata-rata beras Medium I sebesar Rp14.500 per kg. Adapun harga beras sejenis di Kota Pekanbaru sebesar Rp15.450 per kg.
Di pulau Jawa, harga beras tertinggi ada di Kota Tangerang sebesar Rp14.650, DKI Jakarta Rp14.950, dan Kota Solo Rp14.400 per kg.
Selanjutnya, di Kota Pontianak, Kalimantan Barat harga beras Medium I sebesar Rp15.150. Di Kalimantan Selatan sebesar Rp15.950 per kg.
Sementara di Banjarmasin, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, harga beras Medium I sebesar Rp17.850 per kg, hampir mencapai Rp18.000.
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan Yakin Harga Beras akan Turun Bulan Depan, Ini Penyebabnya
Sementara itu, harga beras di wilayah timur Indonesia yang biasanya paling tinggi di antara semua wilayah, kini tidak terlalu tinggi.
Harga beras Medium I di Maluku Utara sebesar Rp14.000 per kg, di Papua sebesar Rp13.650 per kg dan di Papua Barat Rp14.500.
Beras sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia, mempunyai andil yang sangat besar terhadap inflasi.
Kenaikan sedikit saja pada harga beras, bisa membuat kenaikan biaya hidup yang signifikan bagi masyarakat.

Panen Raya
Sebelumnya, pemerintah menyatakan terus berusaha menghentikan laju kenaikan harga beras.
Pemerintah berupaya menjamin ketersediaan kebutuhan pangan masyarakat menjelang bulan Ramadhan.
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, pihaknya telah bekerja keras guna memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang bulan Ramadhan.
Baca juga: Airlangga Minta Bulog Gencarkan Operasi Pasar untuk Jinakkan Harga Beras yang Naik Tinggi
"Semoga semua tercukupi, bawang merah, bawang putih, cabai keriting dan merah semoga akan terjamin dan lengkap," ujar dia kepada awak media usai acara Legendary Brand Festival, di Jakarta Selatan, Sabtu (25/2/2023).
Selain itu, menteri yang karib disapa Zulhas itu juga memastikan beberapa kebutuhan pokok lainnya juga dalam persediaan stok yang memadai.
"Ada gula mulai akan masuk, beras juga sudah akan masuk. Jadi dapat dikatakan cukup," imbuh dia.
"Pendek kata, stok tersedia, cukup," tegas dia.
Terkait dengan kenaikan dan kelangkaan beras pada beberapa ritel modern dan pasar tradisional, ia yakin hal itu akan segera teratasi.
"Beras sudah banyak, sebentar lagi panen raya," ujar dia.
Lebih lanjut, demi menjaga kestabilan pangan, pihaknya juga akan mengintervensi pasar untuk mengendalikan harga pasar.
"Itu penting, kalau harga naik pemerintah akan subsidi ongkos, kalau masih naik harga akan disubsidi," tandas dia. (KompasTV/Kompas.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.