Posisi Dilematis Trader Muslim Bikin Platform Ini Akhirnya Muncul

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Indonesia yang merupakan negara mayoritas muslim, ada banyak hal yang perlu diperhatikan saat hendak melakukan suatu bisnis.

Ini terkait apakah bisnis tersebut melanggar ketentuan hukum yang ditetapkan agama atau tidak, dengan kata lain, bisnis ini harus jelas apakah masuk kategori 'halal atau haram'.

Termasuk terkait aktivitas bisnis seperti trading online yang kini mulai dilirik banyak orang.

Dikutip dari laman www.qardus.com, Senin (17/4/2023), trading online adalah bentuk investasi global yang aktif dan memungkinkan individu, bank, dan perusahaan untuk berinvestasi.

Baca juga: Namanya Terseret Kasus Robot Trading ATG, Haji Faisal: Saya Siap Mengganti, Nggak Perlu Diperpanjang

Seperti halnya aktivitas keuangan apa pun, pertanyaan apakah trading online itu haram atau halal menurut Islam merupakan pertanyaan yang kompleks.

Seperti banyak bentuk investasi dan perdagangan modern lainnya, trading online telah menjadi sorotan para cendekiawan dan investor Muslim terkemuka selama beberapa waktu.

Ada berbagai pendapat tentang boleh atau tidaknya trading online, dan konsensus umumnya adalah selama perdagangan tidak melanggar prinsip keuangan Islam dan Syariah, maka suatu trading bisa dikategorikan halal.

Selama semua pihak dalam transaksi mematuhi aturan keuangan Islam dan melakukan semua uji tuntas yang relevan, maka trading tersebut dianggap halal.

Dengan perkembangan teknologi dan platform online, maka semakin mudah untuk terlibat dalam aktivitas trading.

Lalu apakah aktivitas trading online halal?

Menurut hukum syariah, sesuatu dianggap haram, jika secara khusus dilarang.

Beberapa larangan umum dalam Islam saat terkait transaksi keuangan adalah bunga atau riba, berjudi, spekulasi dan ketidakpastian.

Yang perlu dicatat adalah selama tidak melibatkan bunga atau riba, maka aktivitas trading dianggap halal.

Selain itu, karena trader beroperasi di pasar global dengan kepastian yang cukup, ini berarti mengurangi unsur risiko.

Pada Maret 2023, IQ Option, platform trading online memperkenalkan akun Islami untuk pengguna Android.

Akun ini ditujukan untuk trader Muslim yang tidak dapat melakukan trading karena larangan agama, terkait dengan komisi overnight atau swap yang dianggap riba dan dilarang dalam hukum Syariah.

Melalui akun ini, trader Muslim kini dapat mengoperasikan pasar tanpa harus menanggung konsekuensi keyakinan dan dapat dilakukan dari perangkat pilihan mereka.

Lalu apa saja fiturnya?

- Trading tanpa swap

Tidak ada swap dalam akun ini karena trader dapat memperpanjang posisi ke hari trading berikutnga secara gratis tanpa perlu membayar komisi overnight.

- Aset halal eksklusif

Pengguna akun Islami mendapatkan akses ke 21 saham halal eksklusif, aset ini adalah saham perusahaan yang tidak menjual alkohol dan tembakau, serta perusahaan yang dikenal dalam dunia Islam dan diperdagangkan dalam bursa Islami.

- Perpindahan yang mudah

Proses pendaftarannya mudah dan trader bisa mendapatkan akun ini sendiri tanpa harus menghubungi tim dukungan.

Akun ini tersedia bagi trader di 20 negara, termasuk Aljazair, Bahrain, Bangladesh, Mesir, India, Indonesia, Irak, Yordania, Kuwait, Lebanon, Libya, Malaysia, Maroko, Oman, Pakistan, Qatar, Saudi Arabia, Somalia, Tunisia, Uni Emirat Arab (UEA) dan Yaman.

Baca juga: Mudahkan Trader dan Investor, Valbury Tambah Fitur TradingView

Fitur baru IQ Option ini bertujuan memenuhi kebutuhan trader Muslim, yang sebelumnya tidak boleh terlibat dalam pasar trading karena larangan agama.

Dengan diperkenalkannya akun Islami, platform ini berharap dapat mendorong inklusivitas dan memberikan peluang yang sama bagi semua trader.

Akun ini menghadirkan 21 saham halal untuk trading, pengguna bisa melakukan trading tanpa biaya swap yang dianggap 'haram' dan mendapatkan manajer akun pribadi tempat mereka dapat bertanya. (*)