Indonesia Menjadi Pasar Penting Bagi Autel Robotics, Produsen Drone asal Tiongkok
Produsen asal Tiongkok memperkenalkan Autel Max 4T dengan kemampuan kamera melihat malam hari dan mengukur suhu.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menjadi pasar yang penting bagi Autel Robotics, perusahaan drone yang didirikan pada tahun 2014 di Cina.
Bahkan Autel Robotics telah mengeluarkan miliaran dolar untuk pengembangan produk drone untuk mendapatkan produk berkualitas.
"Dalam 10 tahun terakhir Autel telah berinvestasi miliaran dolar dalam melakukan penelitian dan pengembangan produk," kata Johnsen Dan, Representative Autel Robotics, Sabtu (5/8/2023).
Baca juga: Kemarin Kapal Perang, Hari Ini Giliran Kapal Tanker Rusia Dihantam Drone Ukraina
Dalam kesempatan ini, produsen asal Tiongkok memperkenalkan Autel Max 4T dengan kemampuan kamera melihat malam hari dan mengukur suhu, mengontrol drone secara jarak jauh dengan metode A-Mesh, juga drone dengan kemampuan jelajah jauh VTOL.
Dikatanya, Indonesia menjadi pasar yang besar bagi Autel Robotics.
"Dalam 3 tahun ini, pencapaian dan kerjasama PT Hugo sebagai distributor telah memperoleh hasil yang luar biasa dan mampu mengambil alih pasar Indonesia," kata Dan.
Afandy Direktur PT Hugo Prima Sakti mengatakan, Autel Robotics mulai memproduksi drone komersial untuk kebutuhan foto dan video udara dengan harga yang lebih terjangkau.
"Hingga saat ini, sudah banyak drone produksi Autel Robotics yang digunakan di seluruh penjuru dunia untuk kebutuhan fotografi, videografi, pemetaan, hingga pengawasan wilayah," katanya.
Belum lama ini dikenalkan drone Evo Nano Series, Evo Lite Series, dan Evo 2 Pro dengan keunggulan teknologi anti-interferensi sinyalnya yang dapat digunakan untuk terbang hingga lebih dari 5 Kilometer.
"Teknologi anti-interferensi ini yang belum dimiliki oleh drone-drone pesain lainnya hingga sekarang. Hal ini pula yang menyebabkan drone-drone Autel laris di pasaran," katanya.
Pajak Kendaraan Tinggi dan Ketimpangan Kebijakan Bikin Industri Otomotif Sulit Tentukan Arah |
![]() |
---|
Eskalasi di Laut China Selatan Kian Militeristik, ASEAN Dituntut Lebih dari Sekadar Penonton |
![]() |
---|
Komentar Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Soal Pembentukan Badan Industri Mineral |
![]() |
---|
Emiten Multi Makmur Punya Investor Baru, Sudah Lakukan Pembelian Saham Sejak Awal Agustus 2025 |
![]() |
---|
Jabat Kepala Badan Industri Mineral, Mendiktisaintek Brian Yuliarto Dapat Ucapan Selamat DPR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.