Bos PLN Juga Ajak Masyarakat Gunakan Kendaraan Listrik untuk Turunkan Polusi Udara
PLN mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan kendaraan listrik seiring menurunnya kualitas udara akibat emisi karbon dari sektor transportasi.
Penulis:
Bambang Ismoyo
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan kendaraan listrik seiring menurunnya kualitas udara akibat emisi karbon dari sektor transportasi.
Beralih ke kendaraan listrik dapat menjadi alternatif mengurangi polusi sekaligus ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN mendukung upaya pemerintah mengurangi emisi melalui penggunaan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dengan membangun infrastruktur yang memadai di seluruh daerah.
Ini merupakan langkah strategis untuk tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi sekaligus mendorong transformasi energi nasional.
“Sejalan dengan dengan pemberian insentif motor listrik dari pemerintah untuk pembelian motor baru dan konversi motor konvensional berbahan bakar minyak (BBM) menjadi listrik, PLN siap mendukung penuh dengan menyediakan infrastruktur yang memadai,” kata Darmawan dalam pernyataannya dikutip, Senin (14/8/2023).
Ia menekankan, masyarakat yang hendak beralih ke EV tidak perlu khawatir.
Sebab setiap pembelian kendaraan listrik khususnya roda empat, pelanggan mendapatkan layanan pemasangan home charging gratis dan juga diskon tarif listrik untuk pengisian daya di jam 22.00 sampai dengan 05.00.
Selain itu infrastruktur pengisian daya umum juga telah tersedia.
Baca juga: Bantu Kurangi Polusi di Jakarta, Menhub Ajak Masyarakat Gunakan Kendaraan Listrik
“Saat ini PLN sudah mengoperasikan sebanyak lebih dari 600 SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) dan lebih dari 1.400 SPBKLU (Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum)," papar Darmawan.
"Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik di tanah air,” terangnya.
Baca juga: Dokter Paru: Penggunaan Kendaraan Listrik Terbukti Kurangi Polusi Udara
Darmawan menjelaskan beralih ke kendaraan listrik menjadi pilihan strategis, mengingat sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang utama emisi karbon di Indonesia.
Perlu diketahui, sektor transportasi menjadi salah satu penghasil emisi yang besar di Indonesia.
Pada tahun 2020 emisinya 280 juta ton CO2e. Jika tidak ada perubahan, diperkirakan pada tahun 2060 emisinya mencapai lebih dari 1 miliar ton CO2e per tahun.
“Jika kita membandingkan emisi yang dihasilkan antara EV dan kendaraan berbahan bakar minyak berarti 1 liter BBM sama dengan 1,2 kWh listrik, maka emisi karbon 1 liter BBM adalah 2,4 kg CO2e, sedangkan emisi karbon 1,2 kWh listrik adalah 1,3 kg CO2e," papar Darmawan.
"Artinya dengan menggunakan kendaraan listrik kita sudah mengurangi sekitar 50 persen emisi karbon," pungkasnya.
Pertumbuhan Kendaraan Listrik Harus Didukung Penguatan Ekosistem dari Hulu ke Hilir |
![]() |
---|
Update Transfer Pemain Proliga 2026: Syelomitha & Ratri ke Livin Mandiri, Pelatih JEP Colong Start |
![]() |
---|
PLN Hadirkan Promo KALCER: Diskon Tambah Daya 50 Persen di Hari Pelanggan Nasional 2025 |
![]() |
---|
Sambut Maulid Nabi, Khairil Wahyuni Ceritakan Momen Bangkit Berkat Teladan Rasulullah |
![]() |
---|
Biomassa Jadi Pilar Transisi Energi, Aspebindo dan PLN EPI Perkuat Kolaborasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.