Harga Beras Melonjak
Hati-hati Ada Ancaman Defisit Beras hingga Akhir 2023, Harga Bakal Makin Melambung
El Nino menyebabkan kemarau panjang yang kemudian mengganggu panen maupun produksi beras di Indonesia.
Inflasi beras secara bulan ke bulan merupakan tertinggi sejak Februari 2018.
Bahkan, jika dilihat secara tahun ke tahun alias year on year (yoy) inflasi harga beras meroket sangat tinggi yakni 18,44 persen.
"Mengenai perkembangan harga beras dimana harga beras mengalami peningkatan terus. Yang jelas harga beras dalam tren terus meningkat, kemudian rata-rata harga beras mengalami disparitas yang semakin tinggi dimana paling tinggi adalah Papua," ucap Amalia.
"Mungkin untuk minggu ini ada infromasi bahwa ada 3 kodmoitas yang jadi perhatian yakni gula pasir, beras, dan cabai rawit," pungkasnya.
Secara terpisah, pengamat ekonomi Gunawan Benjamin mengatakan meski harga beras saat ini terpantau mulai stabil, namun ancaman kenaikannya masih begitu terasa.
Hal tersebut lantaran harga gabah di tingkat petani saat musim panen yang baru saja usai di bulan kemarin, masih tergolong mahal yaitu dikisaran angka Rp 5.800 hingga Rp 6.300 per kilogram untuk gabah kering panen.
"Jadi sekalipun memasuki musim panen, harga gabah masih 20 persen lebih mahal dari HPP yaitu Rp 5 ribu per kilogram dan harga beras medium wajar berada dikisaran Rp 12 ribu hingga Rp 13 ribu per kilogram. Jadi sebuah keniscayaan dalam jangka pendek harga beras bisa ditekan untuk mengimbangi harga beras SPHP," tuturnya
Kemudian, dikatakan Gunawan, hal yang patut dikhawatirkan adalah intensifikasi lahan sawah sebagai bentuk pemaksaan, dan memunculkan potensi resistensi petani.
Sawah yang ditanami padi secara terus menerus tanpa jeda, justru dapat membuat produktifitas tanaman padi menurun.
"Pada prakteknya, banyak petani yang memanfaatkan sawahnya untuk bercocok tanam dengan masa 3 kali panen. Namun disaat sudah dua kali panen tanaman padi, petani banyak yang mengganti tanamannya ke tanaman lain, umumnya kacang hijau atau kedelai. Hal tersebut dilakukan untuk menyuburkan tanah, memutus siklus serangan hama, dan mengurangi ketergantungan pupuk kimia pada tanaman padi selanjutnya," jelas Gunawan
Ketiga, biaya produksi yang diakibatkan oleh mahalnya harga pupuk, alokasi pupuk bersubsidi yang berkurang, kenaikan harga pestisida ditambah dengan gangguan cuaca el nino yang masih terjadi akan memicu harga beras kembali melonjak.
"Sehingga sulit buat kita untuk menggenjot produksi tanaman padi dalam waktu dekat. Pemerintah bisa melakukan upaya untuk menghitung ekspektasi produksi. Dan rencana pemerintah yang mengimpor beras dari China menunjukan ada kekhawatiran bahwa pasokan padi belum akan pulih dalam waktu dekat," sebutnya
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan Gunawan dengan petani di Sumut, banyak petani yang pesimis bahwa panen akan mampu lebih tinggi dari sebelumnya pada musim panen mendatang yaitu Januari hingga Februari.
"Karena sawah memasuki musim tanam kedua untuk padi di bulan oktober ini. Produksi gabah sejumlah petani yang di observasi diproyeksi baru akan meningkat tajam pada musim panen semester 2 tahun depan," pungkasnya.
Harga Beras di Atas HET
Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag), harga rata-rata beras jenis medium quality di Sumatera Utara berada di kisaran Rp 13.422 per kilogram, atau turun sekitar 0.12 persen dari harga sebelumnya.
Harga Beras Melonjak
Harga Beras Melonjak, Komisi VI DPR Desak Pemerintah Intervensi Pasar |
---|
Pemerintah Ingatkan Pelaku Usaha Tak Naikan Harga dan Oplos Beras SPHP |
---|
Tinjau Harga Pangan di Pasar Sebukit Rama, Jokowi Akui Belum Bisa Tekan Harga Beras Medium |
---|
Harga Beras yang Mahal Diprediksi Kembali Normal di Akhir Maret, Mendag Gembira Sudah Turun Rp1.000 |
---|
Mendag Zulkifli Hasan Gembira Harga Beras Turun Hingga Rp1.000: Mudah-mudahan Bulan Depan Normal |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.