Kamis, 28 Agustus 2025

RI Butuh Investasi Rp13 Ribu Triliun untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Realisasi investasi pada periode triwulan IV 2019 sampai triwulan III 2024 sebesar Rp5.823,1 triliun. 

Tribunnews.com/Taufik Ismail
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia membutuhkan setidaknya nilai investasi mencapai Rp 13.032 triliun pada 2029. Angka tersebut dinilai bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen, sesuai target Pemerintah Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, menekankan pentingnya investasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. Saat ini, mengacu struktur dari pertumbuhan perekonomian Indonesia, 53-54 persen kontribusinya datang dari domestic consumption atau konsumsi domestik.

"Sedangkan 23-24 persen dari investasi," ujar Rosan di Jakarta, dikutip Kamis (16/1/2025).

Baca juga: Qatar Bakal Tambah Investasi di Sektor Perumahan RI Jadi 6 Juta Unit

Selain itu, ucap Rosan, kontribusi lainnya datang dari belanja pemerintah sekira 8-9 persen. Sedangkan, net eks kurang lebih mencapai dua persen. Saat ini, Kementerian Investasi ditargetkan bisa mendatangkan nilai investasi Rp 13.032 triliun.

"Kami diberikan target oleh Bappenas dalam lima tahun ke depan dari tahun 2025 sampai 2029 ini diharapkan mendatangkan investasi kurang lebih Rp 13.032 triliun," tutur Rosan.

Target tersebut, menurut Rosan, bisa dicapai melalui kolaborasi lintas sektor. Berdasarkan data pemerintah, realisasi investasi di sepuluh tahun, yakni 2014-2024 mencapai Rp9.117,4 triliun. Realisasi investasi pada periode triwulan IV 2024 sampai Triwulan III 2019 mencapai Rp3.294,3 triliun.

Sementara itu, realisasi investasi pada periode triwulan IV 2019 sampai triwulan III 2024 sebesar Rp5.823,1 triliun. 

Berdasarkan sektornya, realisasi investasi sepuluh tahun terakhir didominasi sektor manufaktur dibandingkan sektor premier maupun tersier. Sementara itu, pertumbuhan rata-rata sektor manufaktur sepuluh tahun terakhir 15,5 persen.

 

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan