Kamis, 28 Agustus 2025

Ekonomi Digital Makin Pesat, Perusahaan di Indonesia Makin Terdorong Manfaatkan AI 

Kesenjangan talenta ini sangat terasa dalam penerapan AI untuk customer engagement, sehingga banyak perusahaan belum mampu merasakan manfaat AI

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
EKONOMI DIGITAL - Shahid Nizami, Vice President APAC & GCC Braze di acara Grow with Braze di Jakarta, Rabu (27/8/2025). Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan meningkat empat kali lipat di tahun 2030 dengan nilai mencapai 210–360 miliar dolar AS.   

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi digital nasional, berbagai perusahaan semakin terdorong untuk menggunakan AI untuk membangun pola interaksi baru dengan pelanggan.

Namun, adopsi AI masih menjadi tantangan bagi bisnis di Indonesia. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah kurangnya tenaga terampil yang mampu menjembatani keahlian teknis dengan kebutuhan bisnis.

Kesenjangan talenta ini sangat terasa dalam penerapan AI untuk customer engagement, sehingga banyak perusahaan belum mampu merasakan manfaat penuh dari teknologi AI.

Untuk mendukung kesiapan talenta digital Indonesia, perusahaan global Braze memperkenalkan program sertifikasi untuk 1.000 talenta di bidang pemasaran digital.

Program sertifikasi yang diakui global ini disediakan gratis untuk para talenta di Indonesia. Peserta dapat memilih dari dua jalur pembelajaran.

Pertama, Braze Practitioner Learning Path, yang membekali tenaga profesional di bidang pemasaran dengan pengetahuan dasar tentang customer engagement di berbagai platform, pembuatan kampanye brand, dan segmentasi audiens;

Baca juga: Telkom Gelar DigiHack 2025 sebagai Ruang Inovasi AI Talenta Digital

Kedua, Braze Customer Engagement Learning Path untuk membantu para profesional menguasai strategi siklus hidup pelanggan, mengembangkan kampanye yang efektif, serta memanfaatkan data dan teknologi untuk menciptakan pengalaman pengguna yang relevan.

Program sertifikasi para tenaga profesional lokal dengan keterampilan baru ini diyakini mampu mendukung agenda transformasi digital nasional Indonesia sekaligus membangun tenaga kerja
digital dalam negeri.

Hal ini sejalan dengan Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital 2030 yang merinci enam pilar strategi digital Indonesia, yaitu sumber daya manusia, infrastruktur, regulasi, inovasi, investasi, dan keamanan siber; seluruh area di mana solusi dan keahlian Braze dapat memberikan nilai tambah.

Dr. Ir. Mohammad Rudy Salahuddin, MEM, Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, menyatakan bahwa kolaborasi dengan sektor swasta tetap menjadi hal yang penting. 

"Kehadiran Braze di Indonesia menunjukkan kepercayaan terhadap potensi digital Indonesia yang besar dan mendukung prioritas utama pemerintah dalam pengembangan UMKM, literasi digital, inklusi keuangan, serta efisiensi layanan publik," ujarnya dikutip Rabu, 27 Agustus 2025.

PIhaknya juga mengapresiasi inisiatif perusahaan dalam menyediakan 1.000 sertifikasi gratis bagi para tenaga profesional Indonesia.

"Ini merupakan peluang berharga untuk membangun talenta digital yang terampil, mendukung tujuan bersama kita dalam menciptakan ekonomi digital yang kompetitif dan berkelanjutan," ungkapnya.

Franz Sihaloho, Country Director Braze Indonesia berpendapat, keseriusan dalam mengembangkan talenta digital sama pentingnya dengan pengembangan teknologi itu sendiri.

"Melalui program Sertifikasi Braze, kami membekali para pemasar, developer, dan para tenaga strategi digital Indonesiadengan keterampilan customer engagement berbasis AI yang diakui secara global," ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan