Lokal Asri
Sulap Limbah Lidi Sawit Jadi Kerajinan, UMKM Rokan Hilir Panen Cuan hingga Tembus Pasar Global!
Pelaku UMKM di Rokan Hilir berhasil mengubah limbah lidi sawit menjadi kerajinan tangan berkualitas dan sukses menembus pasar global.
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Limbah sering kali dianggap tak lagi bernilai dan berakhir di tempat pembuangan akhir. Padahal, dengan kreativitas dan inovasi, limbah bisa disulap menjadi produk bernilai tinggi yang tak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menghasilkan cuan. Seperti yang dilakukan oleh pelaku UMKM di Rokan Hilir, yang berhasil mengubah limbah lidi sawit menjadi kerajinan tangan berkualitas dan sukses menembus pasar global.
Hendra Dermawan adalah pelaku UMKM sekaligus sosok di balik kesuksesan Rumah Tamadun, rumah kreasi untuk aneka produk kerajinan dari limbah lidi sawit. 2017 silam, Hendra dengan semangatnya mengubah limbah menjadi berkah, mendirikan Rumah Tamadun di Jalan Merdeka, Bagan-siapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Awal Ide Muncul
Mengutip dari laman Tribun Pekanbaru, ide ini bermula ketika Hendra pulang ke kampung halaman setelah menyelesaikan pendidikan di Universitas Riau sebagai lulusan bahasa dan sastra.
Desa Kubu, sebuah daerah terpencil di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, dikelilingi oleh perkebunan sawit yang juga menjadi tumpuan ekonomi utama bagi masyarakat setempat. Di tengah ketergantungan masyarakat setempat pada komoditas ini, muncul permasalahan besar. Saat itu, harga sawit tiba-tiba merosot tajam, hanya sekira Rp600 per kilogram.
Hal tersebut membuat para petani resah dan gelisah. Melihat kondisi yang tidak menguntungkan ini, Hendra merasa tak bisa hanya berdiam diri. Ia ingin mencari solusi yang bukan hanya kreatif tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi para petani.
Satu pertanyaan terlintas di benaknya, ‘apakah mungkin sawit dimanfaatkan lebih dari sekadar buahnya?’ Pemikiran tersebut mengarahkannya pada sesuatu yang selama ini sering dianggap tak berharga, yakni lidi sawit. Limbah yang biasanya dibuang begitu saja itu justru memiliki potensi besar sebagai bahan dasar kerajinan tangan.
Sulap Limbah Lidi Sawit Jadi Piring Unik
Tak sendiri, Hendra dibantu oleh para ibu untuk mengumpulkan lidi sawit, membersihkannya, hingga mengolahnya menjadi piring-piring unik yang siap dipasarkan.
"Saya promosi kemana-mana, setiap ada undangan pameran UMKM saya ikut, saat itu saya belum memikirkan omset, masih fokus ke promosi," ujarnya seperti dikutip, Rabu (5/3/2025).
Meski terlihat sederhana, berkat tangan-tangan kreatif Hendra dan para ibu pengrajin di sana, piring lidi sawit buatan mereka mendapat sambutan hangat dan menarik perhatian masyarakat.
Baca juga: Aksi Berseri, Melangkah Pungut Sampah bersama Komunitas
Bukan hanya Piring Lidi Sawit, produk dari olahan limbah lidi sawit yang dibuat Rumah Tamadun selalu berinovasi. Seperti tas lidi sawit, mangkok lidi sawit, dan aneka souvenir lainnya. Bahkan, Hendra berinovasi dengan mengolah lidi sawit sebagai tempat hantaran pernikahan, tempat tisu, dompet, tas laptop, hingga tas ransel.
Hendra benar-benar menyulap lidi sawit yang biasanya dianggap sebagai sampah, menjadi sesuatu berharga, bahkan beromzet hingga puluhan juta rupiah.
“Berkat kerja keras dan kolaborasi dengan petani sawit, akhirnya terjadi lonjakan pendapatan bagi mereka. Sebelumnya, mereka hanya mengandalkan TBS sawit, tetapi kini mereka juga bisa menjual lidi dan produk turunannya. Ini memberikan nilai ekonomi yang lebih tinggi bagi mereka,” tutur Hendra dikutip dari laman YouTube Tribunnews.
Produk yang dihasilkan Rumah Tamadun tidak hanya menonjol dari segi desain dan kualitasnya yang tetap terjaga, tetapi juga memiliki nilai tambah karena mengangkat isu keberlanjutan kelapa sawit. Hal itu yang menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen, terutama karena bahan utama yang digunakan berasal dari limbah sawit.
Dengan memanfaatkan limbah lidi sawit, produk kreatif olahan Rumah Tamadun bukan hanya menawarkan estetika dan fungsionalitas, tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
Tembus Pasar Mancanegara
Rumah Tamadun telah berkembang pesat, tidak hanya dikenal di tingkat lokal tetapi juga meraih popularitas di seluruh Indonesia dan bahkan pasar internasional. Rumah Tamadun berkesempatan memamerkan produknya di berbagai pameran internasional.
Pada 2019, produknya tampil di Grand Culture Malaka Festival, menarik perhatian masyarakat Malaysia hingga ia diundang kembali pada 2020 untuk bisnis matching. Dari sana, produknya mulai dijual di Strand Mall, Kuala Lumpur, yang menjadi pusat produk Nusantara.
Kesuksesannya berlanjut ke Amerika Serikat, di mana pada Agustus 2024, Hendra menjadi satu-satunya UMKM Indonesia yang dibawa GPPI untuk memamerkan produknya di Capitol Building, Washington DC. Keikutsertaan ini bukan sekadar peluang bisnis, tetapi juga kampanye global tentang pemanfaatan limbah sawit menjadi produk bernilai tinggi dan ramah lingkungan.
“Dulu lidi sawit hanya dianggap sampah. Sekarang, limbah ini menjadi berkah, bukan hanya bagi saya, tetapi juga bagi banyak orang,” imbuhnya.
Saat ini, produk kerajinan tangan dari Rumah Tamadun telah merambah pasar internasional, termasuk Malaysia, Pakistan, Makau, dan Amerika Serikat
#LokalAsri #ArahkanAksiAsrikanIndonesia #TribunNetwork #MataLokalMenjangkauIndonesia
Baca juga: Ganti Plastik Sekali Pakai! UMKM Ini Tawarkan Alternatif Berbahan Organik
Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!
Lokal Asri
Desa Widosari: Jaga Alam Indonesia dan Bangun Ekonomi Desa lewat Koperasi |
---|
5 Spot Healing di Alam Indonesia Sesuai Love Language, Mana Pilihanmu? |
---|
Pantai Sukamade, Surga Konservasi Penyu dengan Keindahan Alam Indonesia |
---|
Negara Terindah di Dunia, Ini 5 Destinasi Wisata Alam indonesia Paling Favorit |
---|
Marak Beras Oplosan, Yuk Tilik Kembali Potensi Pangan dari Alam Indonesia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.