Senin, 22 September 2025

Sejumlah Pembangkit Akan Beroperasi di 2025, Pasokan Daya Listrik Bakal Bertambah 2.000 MW

Pada tahun ini akan ada beberapa tambahan pembangkit baru yang kini telah pada tahap sinkronisasi, salah satunya PLTU Jawa 9 dan 10 2x1000 MW.

Istimewa
PASOKAN LISTRIK- PLN IP akan menambah lebih dari 2.000 MW atau 2 Gigawatt (GW) daya listrik di tahun 2025.  Pada tahun ini ada beberapa tambahan pembangkit baru yang kini telah pada tahap sinkronisasi yaitu PLTU Jawa 9 dan 10 2x1000 MW, serta BMPP Nusantara 2 Kolaka 60 MW. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) pada 2024 telah menambah daya listrik sebesar 949 Megawatt (MW) seiring beroperasinya sejumlah pembangkit sepanjang tahun lalu.

Untuk tahun ini, PLN IP akan menambah lebih dari 2.000 MW atau 2 Gigawatt (GW) daya listrik di tahun 2025. 

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, listrik merupakan energi yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional, bertambahnya daya listrik maka menyokong perekonomian Indonesia ke arah yang lebih maju dengan kemandirian energi.

Baca juga: Bahlil: Jangan Maksa-maksa Pensiunkan PLTU, Kita Lagi Penghematan Anggaran

"PLN Indonesia Power memiliki total Daya Mampu Netto (DMN) pasokan listrik yang dimiliki PLN Indonesia Power lebih dari 19,5 Gigawatt (GW), listrik yang kami punya ini menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih pesat," kata Edwin dalam keterangannya, Rabu (12/3/2025).

Ia menjelaskan, tambahan daya listrik sebesar 949 MW berasal dari sejumlah pembangkit yang beroperasi pada 2024, yaitu BMPP Nusantara 1 Ambon berkapasitas 60 MW, PLTGU Tambak Lorok Blok 3 berkapasitas 779 MW dan PLTA Jatigede 110 MW yang dikelola oleh PLN IP. 

Sementara di tahun 2025 akan ada beberapa tambahan pembangkit baru yang kini telah pada tahap sinkronisasi yaitu PLTU Jawa 9 dan 10 2x1000 MW, serta BMPP Nusantara 2 Kolaka 60 MW.

"PLN Indonesia Power berkomitmen berupaya optimal dalam memenuhi kebutuhan pasokan listrik di Indonesia yang terus meningkat, seiring dengan meningkatnya penggunaan peralatan yang sumber energinya berasal dari listrik," tutur Edwin.

Menurut Edwin, perseroan juga akan terus berinovasi memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) untuk mewujudkan kemandirian energi berkelanjutan, serta mengoptimalkan green booster transisi energi dengan memanfaatkan biomasa untuk mengurangi penggunaan batubara atau yang lebih dikenal dengan cofiring. 

Program ini juga sebagai upaya untuk menurunkan emisi karbon dari sektor kelistrikan guna mendukung Pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emission pada 2060.

"PLN Indonesia Power sangat serius dalam mengembangkang EBT di Indonesia, hal tersebut terbukti dengan digagasnya proyek  Hijaunesia dan Hydronesia. Proyek ini dapat menambah kapasitas listrik berbasis EBT sebesar 2,4 GWh secara bertahap hingga tahun 2035," tutur Edwin.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan