Rabu, 1 Oktober 2025

Indeks Harga Saham Gabungan

IHSG Anjlok, Pengusaha Minta Pemerintah Bangun Optimisme

Salah satu langkah yang dapat diambil pemerintah adalah dengan mengembalikan daya beli masyarakat yang saat ini sedang melemah.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
SAHAM ANJLOK - Pengunjung beraktivitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada Selasa (18/3) dan sempat terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) yang dipicu penurunan IHSG mencapai 5 persen. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Bidang Ketenagakerjaan Bob Azam turut menyoroti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat merosot lebih dari lima persen pada Selasa, 18 Maret 2025.

Ia meminta pemerintah agar bisa terus membangun sinyal optimisme untuk menjaga sentimen pasar tetap positif.

"Jadi ya memang harus dijaga supaya sentimennya tetap sentimen yang positif. Pemerintah harapannya bisa terus-menerus memberikan sinyal-sinyal yang membangun optimisme," katanya kepada wartawan di Jakarta, dikutip Kamis (20/3/2025).

Baca juga: Tanggapi IHSG Anjlok, Waka MPR: Kuatkan Basis Investor Institusional Domestik

Menurutnya, salah satu langkah yang dapat diambil pemerintah adalah dengan mengembalikan daya beli masyarakat yang saat ini sedang melemah.

Daya beli masyarakat yang rendah dianggap sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi sentimen pasar.

"Masyarakat butuh pinjaman supaya menopang daya belinya dia. Nah ini yang harus diperhatikan juga oleh pemerintah," ujar Bob.

Bob juga mengingatkan bahwa jika sentimen negatif terus mendominasi, maka akan sulit untuk menarik investasi ke Indonesia

"Enggak mungkin ada investasi masuk dalam situasi market yang turun terus gitu loh, kecuali investasi di natural resources (sumber daya alam)," ucap Bob.

Namun, menurut dia, harga komoditas sumber daya alam saat ini juga tidak terlalu menguntungkan.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya menarik investasi ke sektor industri. Investasi di sektor industri hanya akan masuk jika pasar mengalami pertumbuhan.

"Natural resources juga sekarang kan harganya juga enggak terlalu bagus. Jadi kita butuh investasi masuk di sektor industri. Nah, investasi akan masuk ke sektor industri kalau marketnya naik, tumbuh. Kalau marketnya enggak tumbuh, susah," kata Bob. 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved