Jumat, 8 Agustus 2025

Indeks Harga Saham Gabungan

Ini Biang Kerok IHSG Anjlok 9 Persen Usai Libur Lebaran, Investor Saham Berharap ke Prabowo

Tekanan IHSG paling besar pada pembukaan hari ini berasal dari saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang anjlok 14,57% atau 91,18 poin. 

|
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
IHSG DIBUKA ANJLOK - Pekerja melintas di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Pada perdagangan Selasa (8/4/2025), IHSG dibuka anjlok 9,19% atau turun 598,55 poin ke level 5.912,06.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai libur Lebaran 2025, Selasa (8/4/2025), dibuka anjlok hingga 9 persen lebih.

Tercatat, IHSG dibuka anjlok 9,19 persen atau turun 598,55 poin ke level 5.912,06. 

Kondisi tersebut, membuat Bursa Efek Indonesia mengambil keputusan penghentian sementara perdagangan atau trading halt. 

Berdasarkan data Bloomberg, tekanan IHSG paling besar pada pembukaan hari ini berasal dari saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang anjlok 14,57 persen atau 91,18 poin. 

Baca juga: IHSG Melemah, Seluruh Saham Indeks LQ45 Berada di Zona Merah

Kemudian ada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dibuka ambles 12,94% atau turun 71,99%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terkoreksi 13,46%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) anjlok 14,93%. 

Diketahui, sebelum libur panjang Idulfitri, IHSG ditutup menguat 0,59% ke posisi 6.510,62 pada akhir perdagangan 27 Maret 2025. 

Head of Research NH Korindo Sekuritas Ezaridho Ibnutama menyatakan penghentian transaksi BEI pada awal perdagangan telah diperkirakan oleh para pelaku pasar, terutama karena sentimen tarif. 

Ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, perang dagang yang terus dilanjutkan oleh Donald Trump dengan berbagai negara, termasuk Indonesia yang dikenai tarif impor sebesar 32% oleh AS.

Kedua, investor beralih ke posisi dengan dominasi kas. Selama seminggu sejak pengumuman tarif oleh Trump, harga emas turun 1,15% ke US% 3.001 per ons. 

Ketiga, investor keluar dari pasar global karena banyak ketidakpastian akibat perang dagang tersebut. Ketua The Fed Jerome Powell menyebut tarif Trump dapat  meningkatkan inflasi dan memperlambat ekonomi AS. 

"Sehingga para spekulan menahan ekspektasi akan adanya pemangkasan suku bunga lanjutan. Artinya, suku bunga mungkin tetap tinggi lebih lama," ucapnya dikutip dari Kontan.

Selain itu, Rusia telah menolak perjanjian gencatan senjata yang diajukan Trump untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Ezaridho menilai ini bisa menyebabkan gangguan lebih lanjut pada logistik di Laut Hitam. 

"Oleh karena itu harga minyak berpotensi rebound setelah sebelumnya turun akibat ekspektasi kondisi resesi global di tengah Perang Dagang yang dipicu Trump," kata dia. 

NH Korindo Sekuritas memproyeksikan selama sepekan pasca libur panjang Idulfitri, IHSG akan mencapai level support kuat di 5.752–5.750. Jika support ini tembus, maka IHSG bisa menuju support berikutnya di 5.372–5.370.

Berharap ke Prabowo

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan