Minggu, 10 Agustus 2025

Industri Tekstil Mulai Bangkit, Menperin: Restrukturisasi Penting

Industri tekstil Indonesia sempat mengalami masa sulit akibat banjir produk tekstil impor murah dari luar negeri.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
MASA SULIT INDUSTRI TEKSTIL - Suasana pameran industri tekstil dan garmen Indo Intertex 2023 di Hall C1, JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2023). Industri tekstil Indonesia sempat mengalami masa sulit akibat banjir produk tekstil impor murah dari luar negeri. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri tekstil Indonesia sempat mengalami masa sulit akibat banjir produk tekstil impor murah dari luar negeri.

Dampaknya, menurut data Asosiasi Pertekstilan Indonesia banyak pabrik tutup dan 13.000 pekerja dirumahkan atau mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, saat ini industri tekstil mulai bangkit dan sudah kembali merekrut karyawan. Langkah restrukturisasi menjadi kunci kebangkitan sektor tekstil.

"Iya (mulai bangkit), karena dia sudah bisa merestrukturisasi perusahaannya," ungkap Agus di acara New Energy Vehicle Summit 2025, Jakarta, Selasa (6/5/2025).

Restrukturisasi menjadi penting menurut Menperin. Pihaknya berharap perusahaan yang menghadapi masalah juga mengambil langkah penting untuk restrukturisasi dan mencari langkah terbaik untuk menghadapi masalah.

Saat perusahaan sadar akan masalah, maka akan secara cepat melakukan langkah strategis untuk memperbaiki dan menyelamatkan perusahaan.

"Ketika perusahaan sadar bahwa perlu ada langkah-langkah yang lebih strategis untuk menyelamatkan perusahaan termasuk restrukturisasi dalam perusahaannya itu menjadi sangat baik dan restrukturisasi dari dunia tekstil itu salah satu yang harus menjadi contoh bagi perusahaan lain yang menghadapi masalah yang sama," ucap Agus.

Baca juga: Tarif AS Bikin Pasar RI Berpotensi Banjir Tekstil Impor, Pemerintah Jangan Salah Ambil Kebijakan

Selain restrukturisasi, komitmen perusahaan juga perlu menjadi perhatian. Komitmen pemilik, manajemen juga diperlukan untuk membuat perusahaan bertahan.

"Yang penting adalah komitmen. Komitmen dari pemilik perusahaan, komitmen dari manajemen perusahaan penting," ucap Agus.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan