Selasa, 9 September 2025

Indonesia Perkuat Kolaborasi Internasional dalam Pengelolaan Lingkungan di Kongres Nevsky XII

Bambang menekankan pentingnya kerja sama lintas negara dalam adopsi teknologi lingkungan, termasuk pengolahan sampah, carbon capture, dan solusi berke

|
Tribunnews.com/Irwan Rismawan
KOLABORASI INTERNASIONAL - Indonesia mendukung tata kelola lingkungan hidup global. Untuk itu, Indonesia mendorong kerja sama internasional di tengah berbagai tantangan perubahan iklim. 

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Indonesia menegaskan komitmen terhadap kerja sama global dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui partisipasi aktif dalam Kongres Ekologi Internasional Nevsky XII di Rusia yang berlangsung pada 22-23 Mei 2025.

Dalam forum tersebut, Indonesia tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga sebagai mitra strategis dengan agenda konkret untuk mendorong keberlanjutan lingkungan dan transisi energi.

Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, menyampaikan bahwa Indonesia siap memperkuat kolaborasi internasional di tengah ancaman perubahan iklim dan degradasi ekosistem.

“Kami ingin memastikan bahwa pembangunan berkelanjutan, transisi energi, dan perlindungan lingkungan menjadi prioritas bersama,” ujarnya, Kamis (22/5/2025).

Bambang menekankan pentingnya kerja sama lintas negara dalam adopsi teknologi lingkungan, termasuk pengolahan sampah, carbon capture, dan solusi berkelanjutan lainnya.

Menurutnya, teknologi harus menjadi alat utama dalam menjawab tantangan ekologis saat ini.

Baca juga: Menteri Kehutanan: Indonesia Komitmen Jadi Pemasok Karbon di Pasar Global

Presiden RI Prabowo Subianto sebelumnya telah menegaskan komitmen serupa dalam misi strategis Asta Cita.

Dua dari delapan misi tersebut menyoroti pentingnya kehidupan harmonis dengan alam dan percepatan ekonomi hijau serta biru. Pemerintah juga telah menetapkan sejumlah kebijakan penting seperti peningkatan bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025, perluasan perdagangan karbon, insentif fiskal bagi industri hijau, dan penguatan pengelolaan hutan.

Langkah lain yang diambil Indonesia mencakup pengurangan sampah plastik, pembangunan fasilitas waste-to-energy, dan penguatan ekonomi sirkular. Seluruh kebijakan ini diarahkan untuk menciptakan ekonomi hijau yang inklusif dan berkeadilan.

Kongres Nevsky XII sendiri menyoroti isu-isu mendesak seperti konservasi keanekaragaman hayati, pengelolaan limbah padat, dan peran generasi muda dalam gerakan lingkungan. Pemerintah Rusia meluncurkan program nasional “Ecological Well-Being” yang mencakup enam sub-program, termasuk pembangunan lebih dari 400 fasilitas pengelolaan sampah hingga tahun 2030.

Baca juga: Dirjen Kekayaan Intelektual: Seluruh Karya Hasil AI Tidak Akan Dilindungi Hak Cipta!

Sesi khusus bersama UNESCO juga membahas pengelolaan situs warisan alam dunia dan kerja sama lintas batas dalam konservasi serta pengelolaan sumber daya air. Kehadiran Indonesia dalam forum ini memperkuat posisi negara sebagai aktor utama dalam diplomasi lingkungan global.

Melalui kombinasi kebijakan nasional yang progresif dan keterlibatan aktif di forum internasional, Indonesia menunjukkan tekad untuk berperan strategis dalam menciptakan tata kelola lingkungan global yang tangguh, adil, dan kolaboratif.

 
 
 

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan