Minggu, 7 September 2025

Diteken di Istana, Perusahaan Prancis dan PLN Jajaki Pengembangan Hidrogen Hijau di NTT

HDF Energy bersama PLN dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menjajaki proyek pengembangan energi hidrogen di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Editor: Choirul Arifin
dok.
PENGEMBANGAN ENERGI HIDROGEN - Perusahaaan Prancis Hydrogène de France SA (HDF Energy) bersama PT PLN (Persero) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menjajaki pengembangan energi hidrogen di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ketiga perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman strategis (MoU) di Istana Kepresidenan disaksikan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Perusahaaan Prancis Hydrogène de France SA (HDF Energy) bekerja sama dengan PT PLN (Persero) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menjajaki proyek pengembangan energi hidrogen di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Ketiga perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman strategis (MoU) untuk menjajaki peluang pembiayaan proyek-proyek hidrogen hijau HDF di Indonesia dalam pertemuan tingkat tinggi di Istana Kepresidenan Jakarta yang dihadiri Presiden RI Prabowo Subianto, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron dalam lawatannya ke Indonesia. 

Secara paralel, HDF menandatangani Kesepakatan Bersama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mempercepat pengembangan proyek pembangkit listrik hidrogen di wilayah tersebut.

Penandatanganan Kesepakatan Bersama disaksikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartanto serta Menteri Kedaulatan Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Digital Prancis, Éric Lombard.

Perjanjian Kerjasama (MOU) ditandatangani Reynaldi Hermansjah, Direktur Utama PT SMI, Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), dan Damien Havard, CEO Hydrogène de France SA.

Buka Akses Pembiayaan Hidrogen Hijau

Perjanjian tiga pihak antara HDF, PLN dan PT SMI bertujuan menjajaki mekanisme keuangan inovatif guna mendukung proyek-proyek hidrogen hijau ke listrik (green hydrogen-to-power) yang didorong oleh HDF. 

Proyek green hydrogen to power tersebut sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Hidrogen dan Amonia yang baru diluncurkan oleh Indonesia.

Rencana aksi tersebut menempatkan hidrogen sebagai salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi nasional, terutama dalam sektor ketenagalistrikan.

PLN telah memulai pengembangan infrastruktur hidrogen, termasuk stasiun pengisian hidrogen pertama di Indonesia dan mendorong sejumlah proyek percontohan pembangkit listrik bertenaga hidrogen.

Sedangkan PT SMI, melalui platform SDG Indonesia One, menyediakan solusi pembiayaan terpadu untuk infrastruktur berkelanjutan, dengan memanfaatkan sumber pendanaan termasuk dana investasi yang didukung Uni Eropa yang disalurkan melalui AFD (Agence Française de Développement).

Baca juga: Kejar Transisi Energi, Pengembangan Infrastruktur Hidrogen Hijau dari Hulu ke Hilir Dipercepat

Mendorong Proyek-Proyek Renewstable® HDF di Indonesia Timur HDF Energy, sebuah perusahaan global terkemuka di industri hidrogen yang berbasis di Prancis, berfokus pada pengembangan infrastruktur hidrogen berskala besar dan teknologi fuel cell berskala multi- megawatt. 

Kolaborasi tiga pihak ini bertujuan untuk mempercepat implementasi pembangkit listrik hidrogen Renewstable HDF, yang menghasilkan listrik hijau, stabil, dan berkapasitas dasar, 24/7, dengan mengintegrasikan sumber energi terbarukan yang intermitten dengan penyimpanan energi on-site guna menyimpan hidrogen hijau dan memanfaatkan fuel cell berkapasitas tinggi produksi HDF.

Pembangkit listrik Renewstable merupakan alternatif hijau bagi pembangkit listrik berbahan bakar diesel, menggunakan hanya energi surya atau angin dan air untuk menghasilkan listrik bersih, sehingga berkontribusi terhadap upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Baca juga: Punya Bahan Baku Melimpah, Bahlil Minta Investor Tak Ragu Investasi Sektor Hidrogen RI

HDF saat ini sedang mengembangkan 23 proyek Renewstable® di sejumlah lokasi di Indonesia Timur dengan total investasi lebih dari USD 2,3 miliar, dengan Sumba sebagai proyek pertama.

Proyek-proyek ini didukung oleh lembaga pengembangan global, termasuk U.S. International Development Finance Corporation (DFC).

Lebih dari sepertiga dari portofolio proyek HDF di Indonesia berlokasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Hal ini membuat dukungan pemerintah daerah lewat penandatanganan kesepakatan bersama ini sangat strategis untuk mendorong pengembangan proyek-proyek pembangkit listrik yang memanfaatkan hidrogen serta upaya untuk memanfaatkan hidrogen hijau untuk aplikasi maritim di provinsi NTT. 

Perjanjian ini juga memberikan landasan yang kokoh untuk mengembangkan proyek-proyek hidrogen hijau di masa depan.Langkah Besar untuk Transisi Energi Indonesia Perjanjian strategis ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan proyek-proyek pemanfaatan hidrogen hijau di Indonesia.

Perjanjian ini berkontribusi dalam mempercepat transisi energi nasional,membangun ekosistem hidrogen hijau yang kokoh, dan mengurangi ketergantungan pada diesel serta subsidi bahan bakar.

“Hari ini kami sepakat untuk melangkah lebih jauh lagi dengan mengadopsi deklarasi visi bersama menuju 100 tahun hubungan Indonesia-Prancis di tahun 2050. Ini juga menunjukkan komitmen kita untuk meningkatkan kerja sama kita di bidang strategis," kata Presiden Prabowo Subianto.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan. Prancis merupakan mitra untuk transisi energi, 450 juta euro telah disalurkan dari komitment 500 juta euro (untuk mendukung transisi energi).

"Saya senang hari ini dalam bidang tenaga surya dan hidrogen, ada proyek penting yang disepakati," ungkapnya.

Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena menilai penandatanganan kesepakatan bersama ini menjadi titik tolak perjalanan provinsi kami menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur, saya bangga dapat bermitra dengan HDF Energy, PT PLN, dan PT SMI untuk membantu mendorong pengembangan proyek hidrogen hijau di wilayah ini," ujarnya.

Menurut dia, kerja sama ini tidak hanya mempercepat komitmen kami dalam mengurangi emisi karbon, tetapi juga membuka peluang baru untuk keamanan energi dan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat NTT.

"Saya yakin bahwa melalui kemitraan ini, kami akan membangun landasan yang kokoh untuk membangun ekosistem hidrogen hijau yang akan memberikan manfaat bagi sektor energi dan industri maritim di NTT," kata Emanuel Melkiades.

Presiden Direktur PT SMI Reynaldi Hermansjah menyatakan, melalui perjanjian ini PT SMI semakin menunjukkan perannya dalam mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak terkait isu perubahan iklim.

"Peran aktif kami dalam transisi energi telah diapresiasi oleh Presiden Prabowo dan Presiden Macron. Hal ini tentu saja semakin memotivasi kami untuk meningkatkan semangat kolaborasi dalam membantu mengatasi dampak perubahan iklim,: ungkap Reynaldi.

Dia mengatakan SMI tertarik menjajaki dukungan untuk proyek ini karena beberapa alasan.

Pertama, dukungan untuk implementasi teknologi baru, khususnya hidrogen dalam aspek transisi energi; kedua, lokasi proyek di Indonesia Timur, yang merupakan wilayah prioritas bagi SMI, dan ketiga, dorongan untuk memanfaatkan mekanisme blended finance .

Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap berkolaborasi lintas negara untuk mendorong kerja sama di bidang energi bersih, termasuk saat ini dengan Prancis melalui HDF Energy.

"Kolaborasi strategis ini tidak hanya menjadi simbol solidaritas global, tetapi juga menjadi katalisator percepatan pengembangan ekosistem hidrogen hijau di Indonesia menuju masa depan net zero," kata Darmawan Prasodjo.

Menurut Direktur HDF Energy untuk Asia Pasifik dan Presiden Direktur PT HDF Energy Indonesia Mathieu Geze, melalui perjanjian ini, kami berkolaborasi dengan PLN, PT SMI, dan Pemerintah Provinsi NTT untuk mengoptimalkan potensi hidrogen hijau di Indonesia.

"Dengan teknologi inovatif Prancis dari HDF, kami bertekad menyediakan pasokan listrik yang andal dan bersih bagi kawasan ini sambil membangun fondasi ekosistem hidrogen yang tangguh untuk memenuhi kebutuhan energi dan maritim," kata Mathieu Geze. 

Laporan Reporter: Ahmad Febrian | Sumber: Kontan

 

Sumber: Kontan
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan