Gibran Sebut Swasembada Gula Bukan Wacana, Tapi Target Nyata 2 Tahun Lagi
Berdasarkan taksasi awal tahun 2025, produksi gula diperkirakan sebesar 2,901 juta ton yang dihasilkan dari luas areal 538.168 hektare.
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melakukan percepatan program swasembada pangan nasional, termasuk komoditas strategis gula.
Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat kunjungan kerja panen raya dan penanaman tebu di Kebun Tebu Jolondoro, Banyuwangi, Jawa Timur pada Senin (23/6/2025).
“Paling lambat (swasembada gula) di 2027. Jadi ini akan kita kejar dan insya Allah nanti hasilnya bisa seperti beras. Harganya baik, semua bisa diuntungkan, dan sekali lagi ini komitmen dari pemerintah, komitmen dari Pak Presiden Prabowo untuk swasembada pangan ini benar-benar menjadi fokus utama,” kata Gibran.
Ia menekankan, sektor gula membutuhkan perhatian dan kebijakan yang kuat, sebagaimana sektor beras yang kini menunjukkan hasil yang baik.
Baca juga: Mentan Amran Beberkan 6 Strategi Kunci Capai Swasembada Gula Nasional
Oleh karena itu, dalam sesi dialog bersama petani yang dilakukan secara luring dan daring, berbagai keluhan petani menjadi catatan penting bagi pemerintah.
"Ini sekarang PR-nya Pak Mentan adalah masalah gula. Ini membutuhkan ketegasan dari Pak Menteri untuk memperbaiki beberapa hal dan Pak Presiden pasti backup penuh,” ungkapnya.
Gibran mengatakan, pemerintah berkomitmen penuh untuk mendukung petani dan meningkatkan sektor gula.
Beberapa masukan dari petani saat sesi dialog adalah harapan agar komoditas gula mendapatkan perhatian serius seperti halnya komoditas padi.
Petani mengharapkan dukungan mulai dari mekanisasi hingga harga penjualan yang menguntungkan.
"Saya kira tadi untuk masalah mekanisasi, pupuk, bibit, ini dari pemerintah pasti komit untuk membantu para petani. Kita ingin beresi ini semua karena di setiap Ratas pasti selalu disampaikan Pak Presiden, ditanyakan masalah harga, produksi seperti apa, pasti ditanyakan terus. Nanti masukan-masukannya akan segera kami tindak lanjuti dan kita ingin ini sukses seperti beras,” terangnya.
Untuk itu, Gibran mendorong sinergi berbagai pihak untuk bersama-sama memajukan komoditas tebu nasional, terutama mencapai target swasembada tebu lebih cepat yaitu dalam dua tahun ke depan.
"Kita support pokoknya 2 tahun ini semuanya beres. Dan sekali lagi kita butuh dukungan dari Kepala Daerah, para Dirut, Pak Wamen, juga kerja keras sama-sama untuk menuju swadembada pangan,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Mentan Amran menyebutkan, pemerintah telah menyusun Roadmap Swasembada Gula Nasional yang ditargetkan pada tahun 2028 terwujud Swasembada Gula Konsumsi dan selanjutnya pada tahun 2030 akan terwujud Swasembada Gula Nasional dan Kebutuhan Industri serta pemenuhan bioetanol sebagai bahan bakar nabati (biofuel).
Amran menegaskan komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengakselerasi swasembada gula lebih cepat dengan melakukan pembenahan pada sektor gula, mulai dari hulu ke hilir.
"Pembenahan total dari hulu ke hilir. Mulai benih, tanam, kemudian hilirisasi. Dan juga penjualan supaya sistemnya lebih baik dan menguntungkan petani kita. Karena sederhana, petani untung maka mereka tanam. Petani rugi, mereka jera untuk tanam. Dia tidak muluk-muluk, yang penting bisa diberi ruang untuk untung,” ungkapnya.
Tom Lembong Bebas Usai Dapat Abolisi Prabowo: Ini Bukan Proses Hukum Ideal |
![]() |
---|
Pesan Gibran untuk Penerima BSU: Uang Bantuan Jangan Dipakai Beli Rokok, Utamakan Sembako |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Keluar Rutan Cipinang, Tom Lembong Tunjukkan Tangan Tak Lagi Terborgol |
![]() |
---|
Eks MenkumHAM: Amnesti Hasto Jaga Kondusivitas Politik, Abolisi Tom Lembong untuk Rasa Keadilan |
![]() |
---|
Gibran: Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Sudah Dikalkulasi Matang Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.