Kesetaraan Gender dalam ESG: Pilar Sosial yang Berdampak Nyata
Prinsip ESG menekankan pentingnya mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam seluruh lini bisnis.
Penulis:
willy Widianto
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kesetaraan gender bukan lagi sekadar isu sosial, melainkan telah menjadi bagian integral dalam strategi Environmental Social and Governance (ESG) perusahaan. Khususnya dalam pilar sosial ESG, kesetaraan gender berperan besar dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan berdampak langsung terhadap kinerja bisnis.
Salah satu indikator penting dalam aspek sosial ESG adalah keberagaman gender di tingkat kepemimpinan. Laporan McKinsey & Company mencatat, perusahaan dengan keberagaman gender tinggi pada jajaran eksekutif memiliki peluang 39 persen lebih besar mencatatkan kinerja keuangan di atas rata-rata industri. Temuan ini menunjukkan bahwa inklusivitas tak hanya soal etika, tetapi juga strategi bisnis yang menguntungkan.
Komitmen terhadap kesetaraan gender semakin menonjol di Indonesia, salah satunya terlihat dalam gelaran Womenomics 2025 di Mason Pine Hotel, Padalarang, Jawa Barat, awal Juli ini. Ajang ini menjadi momentum penting dalam mendorong peran perempuan dalam sektor strategis.
Sebanyak 500 perempuan dari sektor perbankan, pembiayaan, teknologi finansial, BUMN, kementerian, hingga lembaga pemerintah menerima penghargaan atas kiprah mereka dalam mendorong inklusi dan kepemimpinan perempuan.
Salah satu sosok yang mendapat apresiasi adalah Mira Wibowo, Direktur Utama Indodana Finance. Ia dianugerahi gelar The Most Outstanding Woman 2025 in Multifinance atas kepemimpinan transformasional yang ditunjukkan dalam sektor pembiayaan.
“Apresiasi ini bukan hanya pengakuan atas pencapaian pribadi, tetapi juga hasil kerja kolektif seluruh tim di Indodana Finance, dan bukti bahwa perempuan dapat berdaya dan membangun kepemimpinan yang strategis. Kami berkomitmen untuk terus memberikan layanan pembiayaan yang inovatif, berkelanjutan, dan inklusif bagi masyarakat Indonesia,” ujar Mira, Kamis (17/7/2025).
Prinsip ESG menekankan pentingnya mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam seluruh lini bisnis. Dalam kerangka ini, kesetaraan gender dinilai vital dalam memperkuat tata kelola, meningkatkan daya saing, serta menciptakan budaya kerja yang mendukung inovasi dan keberlanjutan.
Baca juga: Imbas Bebas Tarif, Impor Elektronik dari AS ke Indonesia Diprediksi Meningkat
Womenomics 2025 mengangkat tema "The Secret to Economy Growth in Uncertainty", menyoroti bagaimana perempuan dapat menjadi penggerak utama dalam pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global. Kegiatan ini diawali dengan talkshow interaktif yang menghadirkan pembicara dari regulator, industri keuangan, dan dunia usaha.
Diharapkan, penghargaan terhadap ratusan perempuan inspiratif ini dapat memperkuat komitmen lintas sektor dalam membangun dunia kerja yang lebih setara, inklusif, dan berkelanjutan.
kesetaraan gender
Environmental Social and Governance
ESG
perempuan
lingkungan kerja
Google Discover
penghargaan
Puan dan Elite KIM Terima Penghargaan dari Prabowo di Tengah Demo Soroti DPR |
![]() |
---|
Ketua DPD RI Terima Penghargaan Bintang Republik Indonesia Utama dari Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Hari Perumahan Nasional, PNM Perkuat Komitmen Rumah Layak untuk Ruang Produktif Nasabah Mekaar |
![]() |
---|
Kerja Tak Lagi Sekadar Gaji, Budaya Inklusif Dorong Kebahagiaan Karyawan |
![]() |
---|
Sinopsis Film Perempuan Pembawa Sial yang Dibintangi Morgan Oey hingga Didik Nini Thowok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.