Nilai Tukar Rupiah
Kurs Rupiah Hari Ini, 21 Juli 2025: Dolar AS Menguat ke Rp 16.440
Pada 21 Juli 2025, nilai tukar Rupiah kembali menunjukkan pelemahan terhadap sejumlah valuta asing, terutama dolar Amerika Serikat (USD).
Penulis:
Bobby W
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Simak kurs rupiah terhadap sejumlah valuta asing dunia pada perdagangan Senin, 21 Juli 2025, hari ini.
Pada 21 Juli 2025, nilai tukar Rupiah kembali menunjukkan pelemahan terhadap sejumlah valuta asing, terutama dolar Amerika Serikat (USD).
Data BNI mencatat kurs jual USD pada Senin (21/7/2025) berada di level Rp16.440 per dolar, sementara kurs beli mencapai Rp16.210 per dolar, menandai peningkatan tekanan terhadap mata uang domestik.
Pelemahan ini dipicu oleh kenaikan suku bunga acuan AS yang memicu aliran modal keluar dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
Selain itu, ketidakpastian ekonomi global pasca-pandemi dan inflasi persisten di Eropa turut memperberat beban Rupiah.
Dampaknya, harga barang impor seperti bahan baku industri dan energi melonjak, meningkatkan tekanan inflasi domestik.
Pelemahan Rupiah juga berpengaruh pada daya beli masyarakat dan bisnis, terutama sektor yang bergantung pada impor.
Kondisi ini memaksa pemerintah untuk memperkuat kebijakan fiskal dan moneter demi mengurangi risiko krisis neraca pembayaran.
Poundsterling (GBP) juga mencatat penguatan kurs jual ke level Rp22.188 per pound.
Meski Bank of England menaikkan suku bunga, investor cenderung menjauh dari aset berisiko tinggi, termasuk poundsterling
Euro juga tercatat sebagai valuta asing dengan penurunan nilai tukar terbesar kedua setelah USD, dengan kurs jual mencapai Rp19.235 per euro.
Baca juga: Beroperasi di Indonesia, Sindikat Judi Online Jaringan Cina-Kamboja Raup Uang Ratusan Miliar Rupiah
Pelemahan Rupiah terhadap euro dipengaruhi oleh kebijakan European Central Bank (ECB) yang menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi zona euro
Sementara itu, Ringgit Malaysia (MYR) memiliki selisih bid-ask di antara Rp3.634–Rp4.054 yang menunjukkan stabilitas eksternal Malaysia yang terjaga.
Pelemahan Rupiah terhadap MYR dipicu oleh pertumbuhan ekonomi Malaysia yang lebih baik, didukung ekspor komoditas dan pariwisata.
Bagi Indonesia, kurs MYR yang lebih tinggi memperberat beban utang luar negeri perusahaan lokal yang berdenominasi ringgit.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.