Pertumbuhan Ekonomi
DPR: Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen Tunjukkan Kembalinya Kepercayaan Publik dan Investor
Proses terjadinya pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti investasi, kualitas sumber daya manusia, inovasi teknologi.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
Depinas SOKSI adalah singkatan dari Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia.
Ini merupakan organisasi kemasyarakatan yang berafiliasi dengan Partai Golkar dan dikenal sebagai salah satu ormas pendiri partai tersebut.
“Kebijakan yang mengurangi hambatan biaya dan meningkatkan kepastian hukum telah membentuk persepsi positif di kalangan pelaku pasar dan investor. Ini yang menjadi salah satu faktor pemulihan kepercayaan,” kata Misbakhun.
Tantangan di Kuartal III
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa tren positif ini perlu terus dijaga, terutama menghadapi kuartal III-2025 yang menurutnya memiliki tantangan tidak kalah besar.
Namun, ia optimistis pertumbuhan di atas 5 persen masih dapat dipertahankan.
“Biasanya pada kuartal ketiga, pemerintah mulai melonggarkan anggaran pascapeninjauan paruh tahun. Dengan proyeksi yang lebih jelas atas penerimaan pajak, belanja negara bisa dioptimalkan untuk mendukung pertumbuhan,” jelas mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu.
Misbakhun juga menyinggung faktor eksternal, seperti kepastian terhadap kebijakan tarif impor Amerika Serikat terhadap produk ekspor Indonesia — yang sebelumnya sempat terganggu akibat penerapan Trump’s Tariff sebesar 19 persen.
“Ketika isu tarif ini mulai menemukan kepastian, pelaku usaha menjadi lebih leluasa dalam menyusun rencana bisnis jangka menengah. Ini ikut memperkuat optimisme ekonomi nasional,” lanjutnya.
Ia menekankan pentingnya stabilitas nilai tukar dan inflasi yang tetap terjaga, sebagai pilar penting untuk menjaga momentum pertumbuhan di triwulan mendatang.
“Kondisi makro yang stabil adalah fondasi untuk membangun optimisme pada kuartal berikutnya,” katanya.
Stabilitas nilai tukar dan inflasi merupakan dua elemen penting dalam menjaga keseimbangan ekonomi negara.
Nilai tukar yang stabil menciptakan kepastian bagi pelaku usaha dan investor, sementara inflasi yang terkendali menjaga daya beli masyarakat.
Faktor-faktor yang memengaruhi keduanya saling berkaitan, seperti kebijakan moneter, kondisi perdagangan internasional, dan arus modal asing.
Ketika nilai tukar melemah, harga barang impor naik, yang dapat memicu inflasi lebih lanjut.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.