Jelaskan Program Lisdes, Menteri ESDM Bahlil Cerita Masa Kecil di Desa tanpa Listrik hingga SMP
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengenang masa kecilnya yang tumbuh di desa tanpa listrik.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengenang masa kecilnya yang tumbuh di desa tanpa listrik.
Program Listrik Desa (Lisdes) adalah inisiatif pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk menyediakan akses listrik bagi desa-desa yang belum teraliri, terutama di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Kisah pribadi itu ia sampaikan saat menjelaskan rencana Program Listrik Desa (Lisdes) untuk periode 2025–2029.
Ketua Umum Partai Golkar tersebut juga menyampaikan, Kementerian ESDM menargetkan penyediaan akses listrik untuk sekitar 1,287 juta calon pelanggan di wilayah perdesaan, termasuk daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Target itu terdiri dari 783 ribu calon pelanggan dari program pembangunan jaringan Lisdes dan 503 ribu calon penerima bantuan sambungan listrik (BPBL) yang saat ini sudah ada jaringan listrik.
Bahlil menjelaskan saat ini masih ada sekitar 5.700 desa atau kelurahan yang belum teraliri listrik. Ditambah lagi, ada sekitar 4.400 dusun yang juga belum memiliki akses listrik.
"Totalnya itu kurang lebih sekitar 10.068 titik yang harus kita listriki," kata Bahlil dalam konferensi pers Capaian Kinerja Semester I Tahun 2025 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Senin (11/8/2025).
Ia mengaku telah melaporkan hal ini kepada Presiden Prabowo Subianto dan memastikan anggaran untuk program ini telah disiapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Baca juga: Profil Bahlil Lahadalia, Ketum Golkar yang Diterpa Isu Munaslub, Kursi Beringin 1 Sedang Panas
Ia tidak ingin generasi mendatang Indonesia menjadi seperti dirinya, yaitu hidup tanpa listrik.
"Jangan seperti saya dulu, saya punya pengalaman masa lampau soalnya. Saya ini lahir satu desa yang enggak ada listriknya. Sampai SD enggak ada listrik," ujar pria yang sempat memimpin Kementerian Investasi periode 2021-2024.
Bahlil bercerita bahwa sejak lahir keluarganya hanya mengandalkan lampu pelita untuk sumber penerangan.
"Jadi waktu saya lahir itu, saya diangkat dari, itu pakai lampu pelita," kata Bahlil sambil mencontohkan seorang bayi sedang menangis.
Ketua Umum Partai Golkar itu mengaku baru mendapatkan listrik ketika ia menginjak kelas 1 SMP.
Ia pun bersama Kementerian ESDM bertekad agar generasi mendatang Indonesia tidak merasakan apa yang ia alami.
"Karena itu ini (Program Lisdes) salah satu program, yang akan kami lakukan, akan dorong apapun yang terjadi. Makanya saya keliling kampung," ucap Bahlil.
Sebelumnya, Bahlil sempat mengunjungi sejumlah desa terpencil di Papua, mulai dari Desa Tindaret di Kepulauan Yapen hingga Pulau Owi di Biak Numfor, Kamis (24/7/2025).
Baca juga: Bahlil dan Nusron Wahid Kompak Bantah Isu Munaslub Golkar
Di Desa Tindaret, aliran listrik mulai mengalir ke Sekolah Dasar (SD) Negeri Kiriyow.
"Saya ingin dengan listrik ini masuk, maka anak-anak kita sekolah bisa memakai teknologi. Suatu saat mereka-mereka itu akan menjadi pemimpin di Papua, akan menjadi pemimpin di bangsa ini, dan akan menjadi orang-orang hebat, itu bukan barang yang mustahil," kata Bahlil.
Selanjutnya, Bahlil melanjutkan kunjungan ke Pulau Owi, Kabupaten Biak Numfor.
Selama ini, masyarakat setempat hanya menikmati listrik selama 12 jam sehari dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Bahlil menekankan pentingnya peningkatan kapasitas pembangkit dan penambahan tangki bahan bakar agar listrik dapat menyala 24 jam penuh.
"Ini yang punya listrik sudah datang, Pak Direktur Utama PLN datang di Kampung Bapak/Ibu," ucap Bahlil.
"Semua ini hanya untuk mengatakan bahwa siap menjalankan apa yang diminta oleh Bapak, Ibu, saudara-saudara yang ada di pulau ini, untuk listrik menyala 24 jam," jelasnya.
Berdasarkan roadmap Lisdes Papua 2025-2029 yang digagas Kementerian ESDM bersama PT PLN (Persero), untuk Kepulauan Yapen dan Biak Numfor sudah direncanakan pembangunan akses listrik desanya melalui perluasan jaringan listrik, mini grid dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) individual dengan baterai.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia: Investor Tidak Suka Aturan yang Berbelit |
![]() |
---|
Target Bahlil, Satu Desa Punya Panel Surya Berkapasitas Sampai 1,5 MW |
![]() |
---|
Tambang Bawah Tanah Penuh Lumpur, Pekerja Freeport Belum Kunjung Ditemukan |
![]() |
---|
Sudah 9 Hari 7 Pekerja Freeport Indonesia Terjebak Longsor Tambang Bawah Tanah, Komunikasi Terputus |
![]() |
---|
Pemerintah Tak Restui Impor BBM, SPBU Swasta Mulai PHK, Shell Dkk Diminta Sinergi dengan Pertamina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.