Sudah 9 Hari 7 Pekerja Freeport Indonesia Terjebak Longsor Tambang Bawah Tanah, Komunikasi Terputus
Tujuh pekerja PT Freeport Indonesia masih terjebak longsor tambang bawah tanah sejak Senin (8/9/2025).
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.com - Tujuh pekerja PT Freeport Indonesia di Mimika, Papua Tengah, masih terjebak longsor tambang bawah tanah selama sembilan hari, sejak Senin (8/9/2025).
Hingga saat ini, tim penyelamat masih terus berupaya melakukan proses evakuasi terhadap tujuh karyawan yang terjebak di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC).
"Fokus kami saat ini adalah terus berupaya menyelamatkan tujuh pekerja yang terdampak insiden aliran material basah di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC)," kata VP Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/9/2025), dikutip dari YouTube KompasTV.
"Tim penyelamat bekerja tanpa henti untuk membuka akses menuju lokasi keberadaan karyawan, meski terus menerus menghadapi tantangan besar dan risiko keselamatan tinggi," imbuhnya.
Meski demikian, tim penyelamat menghadapi berbagai kendala dalam menjalankan proses evakuasi.
Posisi tujuh karyawan yang berada di level tiga tambang bawah tanah, membuat tim penyelamat kesulitan mencapai lokasi.
Baca juga: Operasi Penyelamatan Pekerja Tambang Bawah Tanah Freeport Gunakan Terowongan Baru
Terlebih, lumpur material masih terus bergerak dan menghambat akses menuju lokasi ketujuh karyawan terjebak.
Tak hanya itu, komunikasi juga masih belum bisa dilakukan sebab kamera CCTV dan alat pendukung lainnya mengalami kerusakan.
Kamera yang dipasang tim penyelamat untuk mengetahui keberadaan tujuh karyawan pun belum membuahkan hasil sebab penampakan layar tidak terlihat jelas.
Tujuh karyawan PT Freeport Indonesia terjebak di tambang bawah tanah setelah terjadi longsor material pada Senin (8/9/2025) pukul 22.00 WIT.
Longsor material itu mengakibatkan akses menuju area tertentu di tambang, tertutup.
"Benar telah terjadi aliran material basah dalam jumlah yang besar di tambang bawah tanah GBC," ungkap Katri, Rabu (10/9/2025), dilansir Kompas.com.
Tim penyelamat sempat berkomunikasi dengan ketujuh karyawan sesaat setelah longsor material terjadi.
Namun, pada Jumat (12/9/2025), komunikasi terputus lantaran handy talkie (HT) yang digunakan tujuh karyawan diduga kuat mengalami baterai habis.
Sehingga, komunikasi pun terputus dan tim penyelamat tak bisa memantau kondisi tujuh karyawan tersebut.
Sumber: TribunSolo.com
Katri Krisnati
Bahlil Lahadalia
Yuliot Tanjung
Freeport Indonesia
ESDM
Mimika
Papua Tengah
Longsor Tambang
Kogabwilhan III Gelar Kompetisi Menembak: Perkuat Solidaritas TNI, Polri dan Rakyat Papua |
![]() |
---|
Tambang Ilegal Ditertibkan, Ratusan Hektare Lahan Kembali ke Negara |
![]() |
---|
Tambang Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Susi Pudjiastuti ke Prabowo: Mohon Dihentikan, Pak |
![]() |
---|
Jenazah Sulfiki, Satu dari 4 Korban Tewas Helikopter Jatuh di Mimika Dimakamkan di Biak Numfor |
![]() |
---|
Misbakhun Tekankan Pentingnya Merangkul Semua Pihak dalam Pengurus SOKSI 2025–2030 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.