Mahasiswa dan UMKM Dibekali Strategi Bisnis Minim Biaya di Seminar Digital Marketing
Pemasaran cerdas akan membantu pelaku usaha tumbuh berkelanjutan sekaligus berkontribusi pada perekonomian bangsa
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Editor:
Eko Sutriyanto
Hasiolan EP/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI), Asian Chinese Youth Association (ACYA), dan Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Sriwijaya menggelar seminar bisnis bertajuk “Digital Marketing: Strategi Minim Budget, Maksimal Cuan” akhir pekan ini, di Aula STABN Sriwijaya, BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Kegiatan ini dirancang sebagai pelatihan praktis bagi mahasiswa, pelaku UMKM, dan pegiat usaha pemula agar mampu mengoptimalkan pemasaran digital dengan biaya terjangkau.
Dua narasumber berpengalaman hadir memberikan materi, yakni Klemens B. Rahardja, Founder The Entrepreneurs Society Indonesia, dan Matthew Wong dari UnRavel Digital Marketing Malaysia.
Ketua panitia, Even S Ag atau Steven Lim, menyebut tingginya antusiasme peserta menunjukkan kebutuhan besar akan literasi digital di kalangan wirausaha.
“Kami ingin seminar ini menjadi bekal nyata yang bisa langsung dipraktikkan, baik oleh mahasiswa maupun pelaku UMKM, agar mereka lebih siap bersaing di pasar digital,” ujarnya dikutip Minggu (24/8/2025).
Dukungan juga datang dari KCBI. Ketua Harian DPP KCBI, Eric Fernardo, SIP MSi, menegaskan bahwa digital marketing adalah salah satu kunci kemandirian usaha.
Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Digital Marketing Jadi Kunci Penting Buka Peluang Usaha
“Kami percaya pemasaran cerdas akan membantu pelaku usaha tumbuh berkelanjutan sekaligus berkontribusi pada perekonomian bangsa,” katanya.
Senada, Ketua STABN Sriwijaya, Dr Li Edi Ramawijaya Putra, M Pd, menilai kegiatan ini sebagai bukti nyata kontribusi kampus dalam mencetak generasi adaptif.
“Mahasiswa perlu lebih dari sekadar teori. Lewat pelatihan semacam ini, mereka belajar menciptakan peluang baru, bukan sekadar mencari peluang,” ungkapnya.
President ACYA, Helga Tjam Abraham, menambahkan bahwa kerja sama lintas organisasi ini adalah langkah strategis mencetak generasi muda tangguh di era digital.
“Seminar ini adalah awal dari banyak sinergi ke depan untuk memperkuat daya saing anak muda Indonesia dalam peta bisnis global,” katanya.
Selain sesi materi, seminar juga diramaikan bazar UMKM, penampilan Tari Gending Sriwijaya, sesi tanya jawab interaktif, hingga pembagian e-sertifikat.
Ajang ini tidak hanya menjadi sarana belajar, tetapi juga membuka jaringan bisnis baru antar peserta. Kehadiran perwakilan Kementerian UMKM dan sejumlah pelaku usaha turut menambah bobot kegiatan yang diharapkan menjadi model kolaborasi berkelanjutan di masa depan.
Sebagai informasi, Asian Chinese Youth Association (ACYA) adalah sebuah organisasi internasional yang berbasis pada jejaring pemuda Tionghoa di kawasan Asia.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.