Rabu, 24 September 2025

Hampir 1 Dekade Perundingan, RI-Uni Eropa Akhirnya Teken Kesepakatan Substantif IEU–CEPA

IEU-CEPA adalah perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa.

handout
PERJANJIAN DAGANG RI-UNI EROPA -  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Joint Press Statement bersama Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič usai melaksanakan Penandatanganan dan Pengumuman Bersama tentang Kesepakatan Substantif IEU-CEPA di Bali, Selasa (23/09/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Indonesia dan Uni Eropa resmi menandatangani kesepakatan substantif Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), setelah menjalani rangkaian proses perundingan sepanjang hampir satu dekade (10 tahun).

IEU-CEPA adalah perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa.

Kesepakatan ini akan menciptakan persaingan yang lebih adil (equal level of playing field) bagi produk dan investasi Indonesia dan menegaskan posisi kuat Indonesia di kancah global.

“Dari putaran pertama perundingan di Brussels pada tanggal 20-21 September 2016 hingga hari ini di Bali, perjalanan sembilan tahun ini telah membawa kita pada sebuah tonggak bersejarah yang mencerminkan komitmen bersama dan berkelanjutan kita terhadap kemitraan ekonomi yang terbuka, adil, dan berkelanjutan melalui IEU–CEPA,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dikutip Rabu (24/9/2025).

Airlangga menjelaskan, kesepakatan tersebut diyakini dapat memberikan manfaat konkret bagi Indonesia, khususnya dalam memperluas ekspor dan mengamankan akses pasar yang lebih luas di Uni Eropa.

Liberalisasi pasar di bawah IEU-CEPA sendiri akan mencakup bidang barang, jasa, dan investasi. Terkait dengan barang, kedua pihak telah berkomitmen untuk menghilangkan tarif pada lebih dari 98 persen jenis tarif dan 99?ri total nilai impor.

Saat implementasi kesepakatan tersebut, produk Indonesia langsung akan menikmati tarif 0% di 90,40% pasar Uni Eropa dan dengan pengurangan tarif lebih lanjut yang akan menyusul secara bertahap.

Dengan pemberlakuan kesepakatan tersebut, komoditas utama ekspor Indonesia seperti minyak sawit, kopi, tekstil dan pakaian jadi, alas kaki, dan furnitur diproyeksikan akan mengalami peningkatan.

Selain itu, IEU-CEPA juga akan membuka peluang bagi Indonesia untuk mengekspor produk-produk berteknologi tinggi, termasuk ponsel pintar dan peralatan telekomunikasi, sehingga mendorong diversifikasi ekspor dan meningkatkan daya saing industri nasional di pasar global.

Baca juga: Perundingan IEU-CEPA Sudah Final, Menko Airlangga: Eropa Sukai Sawit Indonesia

Terkait fasilitasi perdagangan, kedua pihak akan memperkuat kerja sama melalui penyederhanaan prosedur ekspor-impor, dan kolaborasi yang lebih erat antara otoritas pabean.

Dalam hal investasi, Uni Eropa sendiri merupakan salah satu negara dengan investasi tertinggi di Indonesia dengan kontribusi signifikan di sektor-sektor utama seperti bahan kimia dan farmasi, jasa, perumahan dan kawasan industri, perhotelan, perdagangan dan reparasi, serta industri makanan.

Kesepakatan IEU-CEPA akan memberikan kepastian regulasi yang lebih besar, mendorong transfer teknologi, dan memperkuat integrasi Indonesia ke dalam rantai pasokan global.

Dengan berbagai fitur komprehensif dalam Kesepakatan IEU-CEPA tersebut, ekspor Indonesia ke Uni Eropa diperkirakan akan meningkat signifikan hingga 60?lam awal implementasi IEU–CEPA.

Baca juga: Airlangga: Kesepakatan Percepatan IEU-CEPA Jadi Game Changer Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan tersebut akan disertai dengan proyeksi peningkatan  pendapatan nasional sebesar USD2,8 miliar, penciptaan lapangan kerja baru, dan kontribusi terhadap pengurangan kemiskinan secara umum.

Implementasi IUE-CEPA tersebut juga akan memberikan dampak kepada 5 juta tenaga kerja di Indonesia yang berkaitan dengan sektor padat karya.

“Dengan penandatanganan dan pengumuman bersama atas kesimpulan substantif negosiasi CEPA, dimulailah era baru dalam hubungan bilateral kedua negara. Kerja sama ini merupakan kolaborasi antara 723 juta orang dari kedua negara dengan nilai lebih dari USD21 triliun,” pungkas Airlangga.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan