Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung Mulai Dibangun Oktober 2026, Telan Dana Rp 12,3 Triliun

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jalan Tol Bogor - Serpong via Parung akan mulai dibangun pada Oktober 2026 mendatang.

Penandatanganan perjanjian pengusaha jalan tol, perjanjian penjaminan, dan perjanjian regresi telah dilakukan pada Jumat (3/10/2025).

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Tol Bogor - Serpong via Parung merupakan bagian dari Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 3.

Baca juga: Gubernur Banten: MRT Lebak Bulus–Serpong Dorong Ekonomi dan Bangun Peradaban Baru di Jabodetabek

Proyek ini ditargetkan selesai pada Agustus 2028 dengan investasi sebesar Rp 12,3 triliun.

"Seluruh biaya pembangunannya ditanggung oleh badan usaha tanpa membebani sepeser pun APBN kita," kata Dody dalam acara penandatanganan yang digelar di kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, pada Jumat ini.

Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang membangun dan mengelola jalan tol ini adalah PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS).

PT BSIS adalah sebuah konsorsium yang terdiri dari PT Persada Utama Infra dengan kepemilikan saham sebesar 52 persen, PT Jasa Marga (Persero) Tbk 26 persen, PT Adhi Karya (Persero) Tbk 12 persen, dan PT Hutama Karya Infrastuktur 10 persen.

Tol Bogor - Serpong membentang sepanjang 32,03 kilometer (km) dengan 27,83 km berada di Jawa Barat dan 4,20 km di Banten.

Baca juga: MRT Jakarta Mulai Studi Jalur dari Lebak Bulus ke Serpong, Target Rampung Setahun

Ada dua titik junction, yakni Junction Salabenda dan Junction Serpong. Selain itu, tol ini juga memiliki tiga simpang susun, yaitu SS Pondok Udik, SS Putat Nutug, dan SS Rumpin.

Pembangunan tol ini terbagi menjadi empat seksi.

Seksi 1 sepanjang 3,97 km dari Junction Salabenda hingga SS Pondok Udik dan seksi 2 sepanjang 9,27 km dari SS Pondok Udik hingga SS Putat Nutug.

Lalu, seksi 3 sepanjang 8,23 km dari SS Putat Nutug hingga SS Rumpin dan seksi 4 sepanjang 10,56 km dari SS Rumpin hingga Junction Serpong.