Pemerintah Bakal Serahkan Sebagian Distribusi Minyakita ke BUMN

Ringkasan Berita:

• Berdasarkan data SP2KP Kemendag, harga rata-rata nasional Minyakita tercatat selalu berada di atas HET.
• Keterlibatan BUMN diharapkan bisa ditekan harga di bawah HET.
• Pengaturan teknis mengenai penugasan BUMN sebagai distributor Minyakita tengah difinalisasi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan akan menyerahkan sebagian besar distribusi minyak goreng Minyakita kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor pangan.

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkap BUMN pangan yang akan mendistribusikannya itu contohnya seperti Perum Bulog dan ID Food.

"Nanti sebagian besar akan didistribusikan melalui BUMN Pangan. BUMN Pangan itu kayak misalnya Bulog dan ID Food," kata Budi di Nambo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/11/2025).

Baca juga: Harga Minyakita di Papua Rp 18 Ribu Per Liter, Kemendag: Akibat Pasokan dan Kondisi Geografis

Budi menyebut keputusan ini diambil agar pemerintah bisa lebih mengontrol harga Minyakita.

Dengan keterlibatan BUMN, ia berharap harga bisa ditekan agar berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 15.700 per liter.

Sejauh ini selama 2025, berdasarkan data SP2KP Kemendag, harga rata-rata nasional Minyakita tercatat selalu berada di atas HET.

Selama Januari-Oktober 2025, meski sudah turun 3,47 persen dari Rp 17.300 per liter ke Rp 16.700 per liter, harganya masih di atas HET.

Budi menjelaskan sekitar 30 hingga 35 persen distribusi Minyakita nantinya akan dialihkan ke BUMN. Dengan begini, ia berharap harganya bisa normal.

"Sementara sekitar 30-35 persen. Nanti kami lihat dulu. Mudah-mudahan nanti harganya jadi normal ya," ujar Budi.

Saat ini, pengaturan teknis mengenai penugasan BUMN sebagai distributor Minyakita tengah difinalisasi dalam bentuk Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag).

Aturan tersebut kini masuk tahap harmonisasi. Budi memperkirakan prosesnya rampung pekan depan, sehingga bisa mulai diberlakukan pada Desember.