Jumat, 5 September 2025

Virus Corona

Nadiem Makarim: Jangan Remehkan Virus Corona

Nadiem Makarim mengunggah sebuah video yang ia rekam pada Senin malam di rumahnya. Ia meminta warga tak remehkan virus Corona.

Penulis: Daryono
Warta Kota/henry lopulalan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Rapat kerja tersebut membahas sistem zonasi dan Ujian Nasional (UN) tahun 2020, serta persiapan pelaksanaan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengingatkan kepada masyarakat yang bisa bekerja atau belajar di rumah untuk tidak keluar rumah. 

Kepatuhan masyarakat untuk tidak keluar rumah itu akan membantu menyelamatkan nyawa orang lain dari bahasa virus Corona atau Covid-19. 

Hal itu disampaikan Nadiem melalui sebuah video yang ia rekam dari kediamannya pada Senin (16/3/2020) malam. 

"Halo selamat malam, ini mas Menteri melapor dari rumah hari Senin 16 Maret," kata Nadiem di awal videonya yang diunggah di akun YouTube Kemendikbud. 

Baca: Partai Demokrat Percaya Bisa Berjaya di Pilpres 2024 di Bawah Kepemimpinan AHY

Baca: Cegah Penyebaran Corona, Kemenhub Lakukan Sterilisasi Seluruh Ruangan Kerja

Nadiem mengatakan ia melihat banyak masyarakat yang sebenarnya mampu bekerja di rumah, tetapi masih beraktivitas di luar rumah. 

Baca: Menghindari Virus Corona, Bagaimana Kiat Membersihkan Rumah yang Tepat?

Mantan CEO Go-Jek ini meminta masyarakat tidak meremehkan virus Corona. 

Hal ini karena virus Corona bisa menyebar dengan tingkat penyebaran yang sangat cepat. 

"Saya masih melihat banyak sekali masyarakat yang sebenarnya mampu bekerja dari rumah masih saja beraktivitas di luar rumah. Untuk itu saya tekankan beberapa hal. Nomor 1, virus corona bukan virus yang bisa diremehkan, in virus berbahaya dengan tingkat penularan sangat cepat," ujar dia. 

Lebih lanjut, bagi masyarakat yang tidak memiliki gejala virus Corona, Nadiem meminta mereka untuk tetap berupaya tidak keluar rumah. 

Hal ini karena mereka yang tidak memiliki gejala bisa menularkan virus Corona. 

"Kedua, walapun kita tidak punya gejala gejala tapi kita masih saja bisa menjadi carrier dan menularkannya kepada orang orang dengan kondisi kesehatan yang kurang memadai seperti orang-orang lanjut usia, atau punya diabetes, hipertensi, dan berbagai macam kondisi kesehatan lainnya," terangnya. 

Karena itu, Nadiem mengatakan setiap orang yang keluar rumah, orang itu berpotensi mengancam nyawa orang lain. 

Nadiem mengajak masyarakat untuk menyelamatkan nyawa orang lain dengan bekerja, belajar dan beribadah dari rumah. 

"Jadi ingat setiap kali kita keluar rumah kita bisa mengamcam nyawa orang lain. Marilah kita menunjukkan bahwa Indonesia ini negara dengan asas gotong royong marilah kita menyelamatkan nyawa masyarakat orang Indonesia dengan bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah dari rumah. Terimakasih, selamat malam," ujarnya. 

Kebijakan Nadiem Terkait Corona

Terkait wabah virus Corona, Nadiem telah mengeluarkan sejumlah kebijakan. 

Kebijakan itu dikeluarkan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Nadiem mengarahkan seluruh pimpinan perguruan tinggi di daerah terdampak wabah Covid-19 untuk menetapkan penghentian sementara kegiatan akademik seperti perkuliahan secara tatap muka.

Baca: Cegah Corona, Anies Dapat Restu dari Nadiem Liburkan Sekolah

Mendikbud juga memerintahkan perguruan tinggi segera mengambil kebijakan tentang proses belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa segera.

"Kami mendukung penuh keputusan para pimpinan perguruan tinggi di wilayah yang positif terdampak Covid-19 untuk mendorong kegiatan perkuliahan dengan pembelajaran daring (dalam jaringan) dari rumah guna menghindari penyebaran virus," ujar Mendikbud Nadiem Makarim dalam keterangannya, Minggu (15/3/2020).

"Keselamatan dan kesehatan mahasiswa dan warga kampus harus diutamakan."

"Dengan memanfaatkan teknologi pembelajaran tetap dapat berjalan," imbuhnya.

Kampus Terapkan Kuliah Online

Menyikapi perkembangan terakhir, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) mengimbau perguruan tinggi segera mengambil tindakan cepat dan terukur untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus.

Saat ini, Ditjen Dikti terus melakukan rekapitulasi jumlah perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang mengambil kebijakan perkuliahan dari rumah.

"Sampai saat ini terdapat sekitar 65 perguruan tinggi yang menetapkan kebijakan perkuliahan dari rumah menyikapi persebaran Covid-19 yang telah menjadi wabah di negara kita. Daftar ini akan terus diperbarui dengan laporan dari PTN (perguruan tinggi negeri) atau LLDikti," ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt. Dirjen Dikti) Nizam.

Menurut Nizam, pembelajaran dari rumah dapat dilakukan secara synchronous melalui penggunaan video conference maupun asynchronous dengan email atau berbagai aplikasi pengirim pesan lainnya.

Baca: Antisipasi Virus Corona, Pejabat Eselon I Hingga III di Kemhan Dilarang Libur

Materi pembelajaran dapat memanfaatkan berbagai sumber daring yang sudah tersedia.

"Yang terpenting dan harus ditekankan adalah bukan libur tetapi belajar dari rumah, dengan cara daring dengan e-learning dan sebagainya," dikatakan Nizam.

"Mahasiswa, maupun Dosen dan tenaga kependidikan lainnya harus menjaga diri untuk tidak banyak berpergian atau berkumpul di tempat-tempat yang berisiko lebih tinggi," tambah Nizam.

Penundaan Wisuda

Terkait kebijakan beberapa perguruan tinggi untuk menunda upacara wisuda, Nizam menjelaskan bahwa semua pihak harus memahami bahwa kegiatan yang mengumpulkan orang dalam jumlah banyak berisiko tinggi dalam penyebaran Covid-19.

"Wisuda juga sebaiknya dihindari sampai keadaan terkendali dengan baik. Yang harus dihindari adalah berkumpulnya orang dalam jumlah banyak dalam waktu lama," jelas Nizam merujuk Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 Pada Satuan Pendidikan yang tercantum pada poin ke-16.

Nizam mendorong perguruan tinggi membentuk satuan tugas khusus antisipasi penyebaran dan penanganan Covid-19 di kampus masing-masing.

"Kampus-kampus dan sivitas akademik dimohon bisa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS sesuai edaran dari Mendikbud. Dan menjadi duta PHBS di lingkungannya masing-masing," katanya. 

(Tribunnews.com/Daryono). 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan