Virus Corona
Virus Corona Semakin Menyebar, Jokowi Perintahkan Rapid Test Covid-19 Massal
Presiden Jokowi menginstruksikan agar segera dilaksanakan rapid test virus corona (Covid-19) massal di Indonesia.
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pergerakan virus corona di Indonesia semakin meluas.
Terlihat, virus corona di Indonesia telah ada 227 kasus positif, pasien meninggal 19 orang, dan pasien sembuh terdapat 11 orang.
Akibat kejadian melonjaknya kematian akibat virus corona, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengambil kebijakan baru.
Presiden Jokowi menginstruksikan agar segera dilaksanakan rapid test virus corona (Covid-19) massal di Indonesia.
Baca: Tiga Rumah Sakit dan Laboratorium Swasta Siap Bantu Tangani Corona
Baca: Krisdayanti Pergi Liburan ke Jepang dan London Saat Wabah Corona, Yuni Shara Khawatir
"Segera lakukan rapid test dengan cakupan lebih besar," ujar Presiden Jokowi dalam rapat terbatas melalui telekonferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/3/2020).
"Agar deteksi dini indikasi awal seseorang terpapar Covid-19 bisa dilakukan," lanjut dia.
Agar rapid test Covid-19 berjalan lancar, Presiden Jokowi meminta agar Kementerian Kesehatan segera memperbanyak alat tes sekaligus tempat tes.
Tidak hanya Kemenkes, Presiden Jokowi juga meminta pelibatan sejumlah unsur, mulai dari rumah sakit pemerintah, BUMN, TNI-Polri, hingga swasta demi kelancaran rapid test massal itu.
Baca: Pertama Kali, Tak Ada Kasus Baru Positif Corona di Kota Wuhan
Baca: UPDATE Virus Corona 19 Maret 2020 di DKI Jakarta: Kematian Jadi 17 Orang
Bahkan, Presiden Jokowi juga membuka peluang bagi lembaga riset dan perguruan tinggi untuk juga bisa terlibat.
"Lembaga riset dan pendidikan tinggi yang mendapatkan rekomendasi dari Kemenkes," kata dia.

Seiring dengan akan berjalannya rapid test Covid-19, Presiden Jokowi sekaligus meminta jajarannya menyiapkan protokol kesehatan yang jelas dan mudah dipahami masyarakat.
"Ini penting sekali terkait dengan hasil rapid test ini, apakah dengan karantina mandiri, self isolation, ataupun memerlukan layanan RS," kata dia.
Baca: Plt Bupati Cianjur Kecewa, Siapkan Sanksi bagi 5 Pejabat yang Pelesir ke Eropa saat KLB Corona
Baca: Donita Ceritakan Persiapannya saat Keluar Rumah di Tengah Wabah Corona: Ikhtiar Bukan Berarti Panik
Sebelumnya, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan, pihaknya sedang mengkaji penerapan rapid test untuk memeriksa apakah seorang pasien positif terjangkit virus corona atau tidak.
Yuri menjelaskan, rapid test adalah mekanisme pemeriksaan spesimen pasien terduga Covid-19 bukan menggunakan metode swab tenggorokan (mengambil cairan di tenggorokan), melainkan dengan sampel darah.
Metode ini disebut memiliki keunggulan.