Virus Corona
Kepala Negosiator Brexit Uni Eropa Dinyatakan Positif Terinfeksi Virus Corona
Kepala negosiator Brexit Uni Eropa, Michael Barnier mengumumkan telah mengidap virus corona pada Kamis (19/3/2020).
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kepala negosiator Brexit Uni Eropa, Michael Barnier mengumumkan telah mengidap virus corona pada Kamis (19/3/2020).
"Saya dinyatakan positif kemarin untuk Covid-19," kata Michael Barnier melalui unggahan video di Twitternya yang dikutip dari France24.
Mantan Menteri Luar Negeri Prancis itu mengatakan ia saat ini dalam kondisi baik-baik saja.
"Saya beserta tim tentu mengikuti semua instruksi. Pesan saya kepada semua yang mengidap virus corona atau saat ini sedang terisolasi: kita akan melewati ini bersama-sama," tambahnya.
Berbicara di depan rak buku yang lengkap dan mengenakan sweter warna merah, Barnier menyatakan solidaritas utnuk banyak keluarga yang terkena
penyakit ini.
Lebih lanjut, dalam video tersebut, Barnier mengungkapkan rasa hormatnya pada setiap perawat yang melakukan pekerjaan dengan baik.
Pesan dukungan mengalir dari seluruh Eropa dan Inggris, tempat mantan menteri Brexit Inggris Steve Barclay menyerukan pemulihan cepatnya.
"Kamu, timmu dan semua teman Eropa kita ada dalam pikiran kita pada saat yang sulit ini. Keberanian!" Barclay menulis dalam bahasa Prancis
di Twitter.
Diketahui, bos dari Barnier, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, juga mengirim ucapan dan berharap dia cepat pulih.
Pemberitahuan soal Barnier mengidap virus corona itu datang setelah Uni Eropa dan Inggris terpaksa membatalkan pembicaraan perdagangan pasca-Brexit minggu ini karena wabah.
Para pejabat telah membahas rencana konferensi video alih-alih pembicaraan langsung di London, tetapi mengabaikan tahap pembicaraan ini pada Senin (16/3/2020).

Brexit
Untuk diketahui, Inggris meninggalkan Uni Eropa pada 31 Januari 2020.
Tetapi kedua belah pihak menyetujui transisi sampai akhir 2020, untuk memungkinkan mereka menegosiasikan kemitraan baru.
Sebelumnya, Brussels sudah memperingatkan bahwa jadwal terlalu ketat dan penundaan dari coronavirus telah memicu panggilan di London untuk Perdana Menteri Boris Johnson untuk meminta lebih banyak waktu.
Ini akan menjadi perubahan besar bagi pemerintah Inggris, yang telah berjanji untuk sepenuhnya meninggalkan Uni Eropa pada akhir tahun mendatang, apa pun yang terjadi.
Uni Eropa telah menerbitkan draf niatnya untuk pembicaraan yang telah mengungkapkan perpecahan yang mendalam antara kedua belah pihak.
Proposal itu akan memastikan Inggris tidak menyimpang jauh dari aturan UE tentang bantuan negara dan lingkungan, tenaga kerja dan standar kualitas.
Namun pemerintah Johnson mengatakan menginginkan perjanjian perdagangan bebas sederhana antara "sovereign equals" dan siap untuk mengorbankan akses ke pasar UE dengan imbalan kebebasan menulis hukumnya sendiri.
Informasi Virus Corona Terbaru
Informasi terbaru wabah virus corona telah menyebar hingga 181 negara di seluruh dunia.
Sejumlah 251.413 kasus telah dikonfirmasi terinfeksi wabah virus corona atau covid-19.
Lebih lanjut, dikutip dari coronavirus.thebaselab.com, 88.999 orang telah dinyatakan pulih per Jumat (20/3/2020) pukul 19.15 WIB.
Sejumlah 10.395 kematian tercatat di seluruh dunia.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi global, Kamis (11/3/2020).
Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.

Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona.
Gejala yang ditimbulkan meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan.
Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya, rajin cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan.
Baca: Balikpapan KLB Virus Corona, 3 Warga Positif Sempat Kontak Peserta Seminar di Bogor
Baca: Virus Corona Mewabah, DPRD Tangguhkan Paripurna Pemilihan Wakil Gubernur DKI
Baca: BREAKING NEWS: Pemprov DKI Tutup Diskotek, Gerai Pijat, hingga Bioskop Selama 2 Minggu
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)