Virus Corona
Tips dan Imbauan agar Pasien Corona yang Sembuh Tak Terpapar Lagi
dr Erlina Burhan menyebut, pasien virus corona yang sembuh kemungkinan bisa terjangkit kembali.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr Erlina Burhan menyebut, pasien virus corona yang sembuh kemungkinan bisa terjangkit kembali.
Sehingga, pasien yang sembuh diharapkan untuk istirahat hingga imunitasnya kuat.
"Orang yang sembuh bisa sakit lagi? Ya bisa saja."
"Orang yang sudah sembuh sebaiknya tetap istirahat di rumah sampai betul-betul staminanya bagus dan imunitas bagus," ujar dr Erlina, dikutip dari YouTube Talk Show tvOne, Selasa (24/3/2020).
Menurutnya, pasien tersebut bisa kembali terpapar virus corona, jika langsung berinteraksi dengan banyak orang.
"Tapi kalau dinyatakan sembuh langsung kembali berinteraksi dengan masyarakat ramai, ini ada kemungkinan terinfeksi ulang," jelasnya.
"Tadi kenapa anda terinfeksi di awal, kemungkinan karena sistim imunnya lagi rendah," ungkap dr Erlina.
Baca: Lola Amaria Ajak Cegah Penyebaran Virus Corona, di Rumah Saja, Jaga Kesehatan
Baca: Wapres Maruf: Di Tengah Wabah Corona yang Melanda, Spirit Nyepi Sejalan dengan Social Distancing
Baca: Kriteria Perkumpulan Massa yang Dapat Dibubarkan Polri untuk Mencegah Corona
Sistem imunitas tubuh untuk kembali menjadi bagus, membutuhkan beberapa waktu dulu.
"Sistem imun itu tak bisa langsung tiba-tiba jadi baik, tapi perlu waktu," katanya.
Ia pun mengimbau, agar pasien positif virus corona yang sembuh, agar tetap berada di rumah.
Pasien seharusnya menunggu kondisinya membaik, dengan makan cukup dan tak banyak pikiran.
"Tetap di rumah, jaga stamina, makan yang cukup, jangan stres dan lain-lain, jangan lelah juga," imbuhnya.
Berdasarkan surat edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/202/2020 Tentang Protokol Isolasi diri sendiri dalam penanganan Covid-19, berikut prosedur isolasi diri yang benar:
Ketika seseorang sakit, seperti demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, atau gejala penyakit pernapasan, tetapi tidak memiliki risiko penyakit penyerta lainnya, maka erdasarkan rekomendasi petugas kesehatan, harus tinggal di rumah.
Lama waktu untuk isolasi diri yakni selama 14 hari hingga diketahui hasil pemeriksaan sampel di laboratorium.
Hal yang dilakukan saat isolasi diri:
1. Tinggal di rumah dan jangan pergi bekerja dan ke ruang publik.
2. Gunakan kamar terpisah di rumah dari anggota keluarga lainnya.
Jika memungkinkan, upayakan menjaga jarang setidaknya 1 meter dari anggota keluarga lain.
Baca: Ini Antisipasi Ditjen PAS Lindungi Napi agar Tak Terinfeksi Virus Corona
Baca: Driver Ojol Ceritakan Kebaikan Customer di Tengah Virus Corona: Apresiasi Buat Mbak Semalam
Baca: Pemkot Bekasi Gelar Rapid Test Virus Corona di Stadion Patriot, Targetnya Tenaga Medis
3. Gunakan masker selama masa isolasi diri.
4. Lakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis, seperti batuk atau kesulitan bernapas.
5. Hindari pemakaian bersama peralatan makan (piring, sendok, garpu, dan gelas), perlengkapan mandi (handuk, sikat gigi, dan gayung), serta linen atau seprai.
6. Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dengan mengonsumsi makanan bergizi, melakukan kebersihan tangan rutin, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta keringkan, lakukan etika batuk atau bersin.
7. Berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi.
8. Jaga Kebersihan rumah dengan cairan disinfektan.
9. Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit memburuk (seperti sesak napas) untuk dirawat lebih jauh.
(Tribunnews.com/Nuryanti)