Virus Corona
Anies Baswedan Minta Percepat Tes Covid-19 di Jakarta: Banyak Kasus Terlambat Berakibat Fatal
Anies Baswedan meminta agar segera percepat tes Covid-19, pasalnya jika banyak kasus terlambat akan berakibat fatal.
Penulis:
Inza Maliana
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melaporkan perkembangan terbaru penanganan Covid-19 di DKI Jakarta kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Anies mengatakan DKI Jakarta amat membutuhkan percepatan dalam memeriksa pasien Covid-19.
Menurutnya, hal itu penting agar bisa lebih cepat mendeteksi orang-orang yang positif terpapar corona.
"Terkait dengan penanganan ini perlu sekali di Jakarta untuk mendapat dukungan kecepatan melakukan testing."
"Supaya kita bisa mendeteksi lebih awal orang-orang yang terpapar," terang Anies yang Tribunnews lansir melalui tayangan Youtube Kompas TV, Kamis (2/4/2020).

Baca: Anies: Pemakaman dengan Protap Covid Sebanyak 401 Orang
Anies mengkhawatirkan, banyaknya kasus yang terlambat terdeteksi, bisa berakibat fatal.
"Banyak kasus terlambat penangannnya, akibatnya fatal."
"Sehingga dia sudah menularkan kepada lainnya," tambahnya.
Jumlah orang yang di tes Covid-19, bergantung dengan kecepatan tes
Lebih lanjut, Anies mengatakan jumlah orang yang di tes Covid-19 amat bergantung pada kecepatannya melakukan testing.
Untuk itu ia menekankan apabila melakukan sedikit tes, maka jumlah pasien yang terkonfirmasi positif pun sedikit.

Baca: Gubernur Anies: Pangan di DKI Aman Hingga 2 Bulan ke Depan
"Jumlah yang di tes positif tergantung kecepatan kita mengetes."
"Kalau tesnya sedikit maka yang terkonfirmasi juga sedikit."
"Kalau di tes banyak, maka kita akan mendapatkan angka lebih tinggi," ujar Anies dalam video teleconference langsungnya dengan Wapres Ma'ruf Amin.
Selanjutnya, Anies juga memberikan gambaran mengenai kurva di DKI Jakarta yang terus meningkat.
"Di Jakarta kita belum menyaksikan kurvanya merata."
"Masih meningkat, kita mengkhawatirkan itu," ujar Menteri Pendidikan era SBY itu.
Minta dukungan BPJS untuk RS Swasta
Terkait penanganan kesehatan, Anies juga meminta dukungan pemerintah melalui program BPJS bagi rumah sakit yang menangani pasien corona.

Baca: Karantina Wilayah DKI Jakarta, Anies Baswedan Minta 5 Sektor Ini Tetap Jalan di Tengah Virus Corona
"Rumah sakit sudah ada 70 yang menangani Covid-19, sedangkan rumah sakit rujukan ada 13."
"Ada 1.300 pasien yang dilawan dan masih ada 700 kasus."
"70 rumah sakit adalah rumah sakit swasta, mereka mengharapkan dukungan BPJS," kata Anies.
Alasannya, rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 harus bergerak cepat dalam mengelola aliran dana yang tidak mudah.
"Mereka ingin bergerak cepat karena kasusnya banyak, untuk itu penting sekali (dukungan BPJD) agar mereka mau menerima covid-19," jelasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)