Selasa, 19 Agustus 2025

Virus Corona

Tiga Hal yang Dilakukan untuk Cegah Corona, Tapi Justru Tak Direkomendasikan Ahli

Sejumlah langkah yang dilakukan untuk cegah penyebaran Corona, namun tak sesuai rekomendasi. Bilik disinfektan hingga tolak pemakaman

Penulis: Daryono
Surya/Hayu Yudha Prabowo
Satgas menyemprotkan disinfektan pada orang luar atau warga yang masuk permukiman warga untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19 di Jalan Kerto Pamuji, Kelurahan Ketawang Gede, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (1/4/2020). Kelurahan Ketawang Gede, Kota Malang, memberlakukan physical distancing dengan menutup sejumlah akses menuju permukiman dan memeriksa warga dan orang luar yang masuk dengan pengukuran suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan. Surya/Hayu Yudha Prabowo 

TRIBUNNEWS.COM - Beragam cara dilakukan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Tak jarang, sebagian di antaranya memunculkan inovasi baru.

Sayangnya, tak semua upaya pencegahan virus Corona itu sesuai dengan rekomendasi para ahli.

Hal ini karena adanya kesalahpahaman menangkap informasi.

Alih-alih mencegah virus Corona, langkah pencegahan Corona terkadang justru memberi efek samping.

Berikut sejumlah hal yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona namun tak sesuai dengan rekomendasi ahli:

1. Bilik disinfektan untuk orang

Tak sedikit instansi ataupun daerah membuat bilik disinfektan.

Bilik disinfektan itu umumnya berupa bilik yang dilengkapi dengan penyemprot disinfektan.

Prosedur yang diterapkan umumnya orang diminta masuk ke dalam bilik tersebut dan kemudian disemprot dengan disinfektan.

Berdasarkan rekomendasi WHO dan ahli, cara ini tak direkomendasikan. 

Satgas menyemprotkan disinfektan pada orang luar atau warga yang masuk permukiman warga untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19 di Jalan Kerto Pamuji, Kelurahan Ketawang Gede, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (1/4/2020). Kelurahan Ketawang Gede, Kota Malang, memberlakukan physical distancing dengan menutup sejumlah akses menuju permukiman dan memeriksa warga dan orang luar yang masuk dengan pengukuran suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan. Surya/Hayu Yudha Prabowo
Satgas menyemprotkan disinfektan pada orang luar atau warga yang masuk permukiman warga untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19 di Jalan Kerto Pamuji, Kelurahan Ketawang Gede, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (1/4/2020). Kelurahan Ketawang Gede, Kota Malang, memberlakukan physical distancing dengan menutup sejumlah akses menuju permukiman dan memeriksa warga dan orang luar yang masuk dengan pengukuran suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan. (Surya/Hayu Yudha Prabowo)

Hal ini karena terjadinya paparan disinfektan dengan manusia secara langsung. 

Melansir tayangan YouTube tvOneNews, Budiawan, pakar Toksikologi menjelaskan cara penggunaan cairan disinfektan yang benar.

Budiawan mengatakan, pada dasarnya manusia tidak boleh melakukan kontak langsung dengan bahan kimia tersebut.

"Pada dasarnya manusia memang tidak boleh kontak langsung dengan bahan kimia yang terkandung di cairan tersebut," ujar Budiawan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan