Virus Corona
Soal Corona, Gus Nabil: Pemerintah Harusnya Bebaskan Iuran 3 Bulan BPJS Kesehatan untuk Warga Miskin
Dalam press rilis yang diterima Tribunnews, Muchamad Nabil Haroen memberikan beberapa catatan ke publik soal iuran BPJS tersebut.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Sri Juliati
"Pernyataan ini harus dibaca sebagai peringatan agar pemerintah tidak meremehkan dampak dari persebaran virus corona, sekaligus mengambil langkah-langkah yang nyata," tegas Gus Nabil, beberapa waktu lalu.
Terkait adanya dua pasien positif virus corona, Gus Nabil meminta Kemenkes dan tim terkait harus mengumumkan langkah-langkah strategis kepada masyarakat.
Sekaligus bagaimana menangani virus ini agar tidak menyebar lebih luas.
"Penting pula untuk menyampaikan informasi fakta lapangan secara real time agar ada kesiapan dari publik," kata dia.
Dalam rilisnya, Gus Nabil mendukung usaha sejumlah relawan dari aktivis kesehatan Indonesia.
Mereka membangun satu sistem informasi yang bisa diakses bersama terkait dengan penanganan virus corona di Indonesia.
"Ini langkah baik yang harus didukung semua pihak."
"Upaya masyarakat bersama-sama pemerintah untuk saling melengkapi."
"Sistem informasi dan data center sangat penting agar publik dapat mengakses informasi yang akurat dan tidak tergerus fitnah, berita palsu, dan hoax," kata dia.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa itu juga menyinggung kebijakan Arab Saudi yang menghentikan ibadah umrah untuk sementara waktu.
Indonesia menjadi satu negara yang ditutup akses umrah dan kunjungan.
Menurut Gus Nabil, hal ini sebagai langkah strategis Arab Saudi untuk menghindari persebaran virus corona yang lebih luas.
"Kita perlu membaca ini sebagai langkah preventif, yang bertujuan untuk kebaikan semua orang."
"Bagi masyarakat Indonesia yang ingin melaksanakan ibadah umrah, penting untuk mengakses informasi terkini," ujar dia.
Terakhir, anggota DPR dari PDI Perjuangan itu meminta masyarakat Indonesia untuk tetap tenang sekaligus saling membantu untuk mencegah tersebarnya virus corona yang lebih luas.
"Doa dan dukungan moral penting, akan tetapi langkah-langkah pencegahan dari Kementerian Kesehatan dan institusi terkait juga tidak boleh diabaikan," tutupnya.
(Tribunnews.com/Whiesa/Sri Juliati)