Virus Corona
Kepala BNPB: Jika Presiden Putuskan Lockdown, Kami Hari Ini Kewalahan Distribusikan Anggaran
"Bayangkan kalau kemarin Bapak Presiden memutuskan untuk lockdown atau karantina wilayah, mungkin hari ini BNPB akan kewalahan."
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala BNPB sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo menyebut pihaknya akan kewalahan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberlakukan lockdown.
Dia menyebut pihaknya akan kewalahan mendistribusikan anggaran untuk memenuhi biaya kebutuhan dasar seluruh rakyat Indonesia.
Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja (raker) virtual dengan Komisi III DPR, Senin (6/4/2020).
"Bayangkan kalau kemarin Bapak Presiden memutuskan untuk lockdown atau karantina wilayah, mungkin hari ini BNPB akan kewalahan mendistribusikan anggaran dana sekian ratus juta penduduk Indonesia. Karena kewajiban pemerintah pusat untuk membiayai kebutuhan dasar masyarakat," kata Doni.
Baca: DPD RI Minta Pemerintah Pusat Tingkatkan Koordinasi dengan Pemda
Dia menyebut keputusan memberlakukan lockdown harus didasari pertimbangan.
Apalagi dengan kondisi masyarakat yang berada di daerah-daerah terpencil.
"Belum lagi masyarakat-masyarakat kita yang ada di daerah-daerah sangat sempit dan kumuh. Satu rumah itu dihuni oleh dua keluarga. Mereka tidur bergantian. Mereka bekerja sebagai tenaga kasar, tempatnya sempit. Kalau lockdown, karantina wilayah bagaimana mereka bisa bergerak," ujarnya.
Lebih lanjut, Doni Monardo mengapresiasi keputusan Jokowi yang tidak menerapkan lockdown.
Baca: RSPI Sulianti Saroso Tangani 54 Pasien Positif Corona: 13 Masih Dirawat, 14 Meninggal, 27 Sembuh
Ia yakin dengan satu komando dapat mengatasi wabah virus Corona lebih baik dari negara lainnya.
"Artinya apa kebijakan yang dibuat di satu sisi pasti ada satu sisi lain yang kurang bagus. Namun apa pun keputusan kepala negara, maka saya yakin kalau kita semua satu komando. Kita bisa menghadapi Covid-19 ini jauh lebih baik dibandingkan negara-negara lain," ucapnya.
2.491 kasus virus corona di Indonesia
Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto memberikan informasi terbaru terkait kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Achmad Yurianto mengatakan pada hari Senin (6/4/2020), jumlah pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia ada 2.491 orang.
"Kita dapatkan penambahan kasus baru konfirmasi positif Covid-19."