Senin, 8 September 2025

Virus Corona

Lebih dari 790 Ribu APD Disalurkan untuk Lindungi Tenaga Medis dalam Menangani Covid-19

Jubir Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona menyampaikan pemerintah telah menyediakan lebih dari 790 ribu APD untuk melindungi tenaga medis.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Sri Juliati
via World of Buzz
Ilustrasi petugas medis 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyampaikan pemerintah telah menyediakan lebih dari 790 ribu Alat Pelindung Diri (APD).

Lebih dari 790 ribu APD tersebut disalurkan ke seluruh wilayah Indonesia untuk melindungi para tenaga medis yang berjuang melawan virus corona (Covid-19).

Menurut Yuri, APD yang disalurkan pemerintah ini merupakan APD berkualitas premium.

"Lebih dari 790 ribu APD kualitas premium, kualitas terbaik, yang ditujukan untuk melindungi semua tenaga kesehatan, sudah diadakan oleh gugus tugas dan didistribusikan ke seluruh Indonesia," kata Yuri dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube BNPB, Sabtu (11/4/2020) sore.

Selain itu, Yuri menyampaikan, pemerintah telah melakukan pemeriksaan Covid-19 pada hampir 20 ribu spesimen per 11 April 2020.

Pemeriksaan dilakukan di 40 laboratorium yang ada di seluruh Indonesia.

"Per hari ini, 11 April, kita sudah melakukan pemeriksaan hampir 20 ribu sampel, yang kita periksa di 40 laboratorium di seluruh Indonesia, baik di Jakarta sampai daerah," ungkap Yuri.

"Ini adalah upaya kita untuk menegakkan diagnosa secara pasti melalui pemeriksaan PCR real time, yang menjadi standar dunia di dalam kaitan untuk menegakkan diagnosa konfirmasi Covid-19," terangnya.

Perkembangan Kasus Corona di Indonesia

Sementara itu, Achmad Yurianto pun kembali mengumumkan perkembangan penanganan virus corona di Indonesia.

Menurut Yuri, peningkatan kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terjadi hingga hari ini.

Yuri menyampaikan pasien positif corona di Indonesia naik menjadi 3.842 pasien, Sabtu (11/4/2020).

Jumlah tersebut meningkat sebanyak 330 orang dari jumlah yang dilaporkan pada hari sebelumnya. 

Sementara itu, terdapat 21 pasien postif corona yang meninggal dunia.

Kini total kasus kematian akibat Covid-19 berjumlah 327 pasien.

Baca: Begini Cara Membersihkan Makanan yang Dipesan Lewat Delivery Agar Terbebas dari Virus Corona

Baca: Hal-hal yang Akan Dibatasi dalam Penerapan PSBB sebagai Upaya Mencegah Covid-19

Kabar baiknya, terdapat 4 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien sembuh bertambah menjadi 286 orang.

Hal itu Yuri sampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB, Sabtu sore.

"Pada tanggal 11 ini, sudah bertambah lagi 330 kasus baru konfirmasi dari PCR yang positif sehingga total menjadi 3.842 kasus," kata Yuri.

"Ada 4 yang sudah dilaporkan sembuh sehingga total menjadi 286 sembuh dan ada 21 yang meninggal sehingga total menjadi 327 meninggal," sambungnya.

Menurut data sebelumnya, jumlah pasien positif corona di Indonesia berjumlah 3.512 pasien per Jumat (10/4/2020).

Sementara itu, 282 pasien dinyatakan sembuh dan 306 pasien meninggal dunia.

Semua Punya Peran Memutus Rantai Penularan Corona

Yuri mengatakan, data-data perkembangan kasus corona yang ada di Indonesia saat ini merupakan gambaran nyata bahwa penyebaran masih terjadi.

"Penyebaran masih terus terjadi, artinya masih ada kasus positif yang ada di tengah-tengah masyarakat, masih ada kelompok masyarakat yang rentan, yang belum disiplin untuk menjaga jarak, disiplin untuk menggunakan masker," tutur Yuri.

Lebih lanjut, Yuri menyampaikan, semua lapisan masyarakat memiliki peran dalam memutus rantai penularan virus corona.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers terkait updaet pandemik corona di kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat hingga Sabtu, 28 Maret 2020, total positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 1.155 kasus, sementara 59 orang sembuh dan 102 meninggal dunia. TRIBUNNEWS/HO/BNPB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers terkait updaet pandemik corona di kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Jakarta, Sabtu (28/3/2020).  (TRIBUN/HO/BNPB)

"Mari lawan Covid-19, kita tidak perlu seluruhnya menjadi tenaga relawan, kita semua memiliki peran untuk memutus rantai penularan ini," kata Yuri.

Yuri pun mengimbau masyarakat untuk bersama-sama melawan virus corona.

Ia mengajak masyarakat untuk meningkatkan imunitas diri dan melakukan protokol kesehatan secara disiplin.

"Lawan Covid-19 dengan meningkatkan imunitas diri, makan dengan yang bergizi seimbang, hati selalu gembira, sabar dan tenang, istirahatlah yang cukup,olah ragalah yang teratur," tutur Yuri.

"Yang penting jangan panik, jaga jarak, pakai masker, jangan menyentuh mata, hidung, mulut sebelum mencuci tangan. Cuci tanganlah pakai sabun dengan air mengalir sampai bersih," sambungnya.

Baca juga: Tegaskan Pemakaman Jenazah Corona Sesuai Protokol Medis, Yurianto Harap Tak Ada Lagi Penolakan

Sementara itu, Yuri juga mengingatkan masyarakat akan ancaman demam berdarah di musim pancaroba ini.

Ia pun mengingatkan masyarkat untuk terus menjaga kesehatan dan tetap berada di rumah. 

"Kita masih menghadapi ancaman-ancaman masalah kesehatan yang lain," ujar Yuri.

"Di antaranya, di musim pancaroba ini, kasus demam berdarah mengancam kita semua.

"Oleh karena itu, mari tetap di rumah, mari kita putuskan penularan, dan pastikan untuk menjaga kesehatan," tambah dia.

Disiplin Ikuti Protokol Kesehatan untuk Mencegah Corona

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan, kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona sangat diperlukan.

Setiap orang pun perlu mengingatkan orang-orang di sekitarnya agar terus menjalankan protokol kesehatan.

Kepala BNPB Doni Monardo dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur
Kepala BNPB Doni Monardo dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur (ist)

"Disiplin individu sangat penting tapi disiplin kolektif jauh lebih penting," kata Doni dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube BNPB, Jumat (10/4/2020).

"Artinya, ketika ada satu-dua pihak yang belum mengikuti ketentuan protokol kesehatan maka harus ada kemauan untuk mengingatkan," sambungnya.

Dalam hal ini, Doni mengimbau masyarakat untuk saling mengingatkan pentingnya menjaga jarak dan menghindari menyentuh area wajah yang berisiko tinggi menyebabkan penularan seperti mata, hidung, dan mulut.

Baca: Terapkan Protokol Kesehatan yang Ketat, Ganjar Pranowo dan Sri Sultan HB X Dipuji Jokowi 

Baca: Cara Cegah Virus Corona: Cuci Tangan hingga Jaga Jarak

Selain itu, Doni juga meminta masyarakat untuk disiplin dalam menggunakan masker ketika harus keluar rumah.

"Tidak cukup hanya diri kita saja menggunakan masker, termasuk orang-orang sekitar kita, kita bantu untuk bisa memiliki masker," tegas Doni.

"Dengan meningkatkan disiplin, kita mampu memutus mata rantai penularan," kata dia.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan