Rabu, 10 September 2025

Virus Corona

Jokowi Minta Data Informasi Kasus Corona Terintegrasi dan Terdaftar dengan Baik

Dalam Rapat Terbatas Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19, Preside Joko Widodo meminta data-data informasi kasus Covid-19 terintegrasi.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat melalui telekonference, Jumat (3/4/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Dalam Rapat Terbatas Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19, Presiden Joko Widodo meminta data-data informasi kasus Covid-19 terintegrasi.

Data kasus Covid-19 tersebut meliputi daftar Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Dalam Pemantauan (ODP), kasus positif, pasien sembuh, pasien meninggal dunia, hingga jumlah masyarakat yang telah melakukan PCR.

Jokowi juga meminta seluruh daftar kasus Covid-19 tersebut dapat terdaftar dengan baik.

"Berkaitan dengan data-data informasi, saya minta data-data informasi benar-benar terintegrasi semua kementerian masuk ke gugus tugas sehingga informasi itu semuanya ada, semuanya menjadi jelas dan terdaftar dengan baik," kata Jokowi dalam Ratas yang disiarkan langsung melalui Kompas TV, Senin (13/4/2020).

Lebih lanjut, Jokowi pun meminta perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia dapat diperbarui per harinya dan lebih terpadu serta terbuka.

Dengan begitu, Jokowi berharap setiap orang dapat mengakses data tersebut dengan baik.

"Harusnya ini setiap hari bisa diupdate dan lebih terpadu. Data terpadu ini menyangkut PDP, ODP, yang positif, yang sembuh, yang meninggal,jumlah yang sudah di-PCR berapa, ada semuanya dan terbuka," tegas Jokowi.

"Sehingga semua orang bisa mengakses data itu dengan baik," tambahnya.

10 Ribu PCR Per Hari 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan saat ini tes PCR perlu untuk diperluas jangkauannya.

"Saat ini, tes PCR ini betul-betul bisa diperluas jangkauannya dan mengurangi tumpukan pemeriksaan sampel terutama di daerah episentrum," kata Jokowi

Menurut Jokowi, hingga saat ini tes PCR yang dilakukan di Indonesia telah menjangkau 26.500 tes.

Jokowi mengatakan, per hari pemerintah dapat melakukan 10.000 tes PCR.

Baca: Dexa Medica Donasikan Obat-Obatan Bagi Pasien Covid-19

"Tes PCR hari ini sudah menjangkau 26.500 tes, ini juga lompatan yang baik," kata Jokowi.

"Setiap hari kita paling tidak bisa tes lebih dari 10 ribu," tambahnya.

Jokowi pun mengapresiasi pengadaan 18 buah alat tes PCR yang dilakukan kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurutnya, satu alat dapat untuk melakukan 500 PCR.

Baca: Anggota Komisi V : Peraturan Luhut Ganggu Kepala Daerah Terapkan PSBB

"Oleh karena itu, saya sangat menghargai pengadaan 18 buah alat tes PCR cepat yang dilakukan Kementerian BUMN," kata Jokowi.

"Minggu ini saya kira satu, dua, tiga alat itu bisa di-install. Sehari satu alat bisa 500 PCR, berarti kalau 18 per hari bisa men-tes 9.000 PCR per harinya. Ini sangat baik," sambung Jokowi.

Selain itu, Jokowi menyampaikan saat ini jumlah laboratorium telah meningkat.

"Saya dapat laporan bahwa sekarang sudah diperbanyak untuk tempat labnya, dulu hanya 3, sekarang meloncat jadi 29 tempat, dari 78 yang dipersiapkan," kata Jokowi.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan