Virus Corona
Kasus Covid-19 di Surabaya Bertambah, Gubernur Jatim Khofifah: Warga Mengira Corona Sudah Selesai
Gubernur Jawa Timur Khofifah mengaku banyak masyarakat yang tidak mematuhi perintah untuk physical distancing sehingga korban terus bertambah.
TRIBUNNEWS.COM - Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi wilayah dengan penyebaran kasus virus corona terbesar di provinsi tersebut.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku banyak masyarakat yang tidak mematuhi perintah untuk physical distancing dan enggan berada di dalam rumah.
Khofifah menyebut banyak warga Surabaya yang merasa sudah lama berdiam di rumah dan kini kembali beraktivitas seperti biasa lantaran berpikir wabah corona sudah berakhir.
Dilansir Tribunnews.com, hal itu diungkapkan Khofifah dalam teleconference YouTube KOMPASTV, Selasa (14/4/2020).
Menanggapi angka kasus corona di Jawa Timur, khususnya di Surabaya, semakin meningkat, Khofifah sudah meminta jajarannya untuk berkoordinasi.
Koordinasi teknis itu berupa rencana langkah penghentian penyebaran corona secara terperinci.
Menurut Khofifah, sudah bukan saatnya untuk mencegah lantaran corona sudah terlanjur mewabah.
Baca: UPDATE Corona, 14 April: Total Kasus di Indonesia 4.839, Meninggal 459 Orang
Baca: Agus Pambagio Desak Anies Tegas Tegakkan Sanksi: Kalau Masih seperti Itu, Enggak Usah Pakai PSBB

"Maka Pak Sekda Prov sebagai Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di provinsi, saya minta tolong koordinasi teknis dengan Sekda di Kabupaten/Kota," ujar Khofifah.
"Untuk mendapatkan detail plan dari langkah-langkah penghentian penyebaran Covid-19," sambungnya.
"Sudah bukan langkah pencegahan lagi, langkah-langkah penghentian."
Sejauh ini, Khofifah menilai banyak masyarakat yang sudah tidak mengindahkan perintah untuk physical distancing dan berdiam di rumah.
Khofifah mengira masyarakat merasa sudah melalui dua minggu di rumah sehingga berhak untuk beraktivitas seperti sedia kala.
"Nah, langkah-langkah penghentian ini seiring dengan saya melihat dan mengajak masyarakat untuk disiplin untuk tinggal di rumah itu tidak mudah," kata Khofifah.
Baca: Manfaatkan Situasi PSBB di Jakarta, Sindikat Curanmor Ini Sudah Beraksi 32 Kali
Baca: Selama PSBB Jakarta, Pengendara Motor yang Satu Alamat Rumah Boleh Berboncengan?
"Karena mungkin di antara mereka sudah merasa kemarin sudah 14 hari di rumah, sekarang sudah boleh keluar rumah," tuturnya.
Khofifah dan jajarannya mengaku merasakan suasana di Surabaya memang sudah kembali ramai.