Selasa, 9 September 2025

Virus Corona

Satu Tenaga Medis di Surabaya Gugur Setelah Jadi PDP, PPNI Minta Perawat di Jatim Tes Covid-19

Nursalam meminta agar pemerintah bersedia memberikan pemeriksaan Covid-19 baik melalui rapid test ataupun swap pada perawat.

Editor: Hendra Gunawan
Siloam Hospital
Hastuti Yulistiorini, AmdKep, perawat senior Siloam Hospiltals berpulang di tengah berjuang melawan covid-19. PPNI meminta seluruh perawat mendapat pemeriksaan corona atau covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- Tim medis penanganan virus corona kembali kehilangan salah satu tenaganya. Hastuti Yulistiorini Amd Kep, meninggal dunia dengan status PDP Covid-19.

Hastuti adalah salah satu perawat di Siloam Hospital Surabaya

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) pun menyatakan rasa duka mendalam. 

Hal ini diungkapkan Ketua DPW PPNI Jatim,  Prof Dr H Nursalam M Nurs yang mendapat rincian kronologi perawatan Hastuti hingga meninggalnya hari ini,  Kamis (16/4/2020).

"Saya mendapat data yang belum resmi,  beliau ini koordinator yang mungkin tidak langsung berhubungan dengan pasien. 

Kemudian hari Minggu (5/4) beliau mengeluhkan demam, lalu periksa di IGD dan dirawat status PDP," papar pria  juga dosen Universitas Airlangga ini saat dikonfirmasi SURYA. CO. ID,  Kamis (16/4/2020) malam.

Jumat (8/4) , lanjutnya, Hastuti dipindah ke ruang isolasi khusus.  Dan Senin (13/4) dipindah ke nonventilator karena hasil darah bagus. 

Baca: Media Asing Soroti Minimnya Kasus Covid-19 di Bali

Baca: 4 Perampok Ditangkap Saat Hendak Curi Sembako yang Akan DIberikan ke Warga Miskin Korban Covid-19

Baca: Kantor Staf Kepresidenan RI Pantau Isu Keamanan Selama Darurat Corona

Baca: THR ASN, TNI dan Polri akan Dibayar Tepat Waktu Tapi Tidak Sama dengan Tahun Sebelumnya

Dan terakhir, hari Selasa beliau diintubasi untuk dipasang ventilator. 

"Data ini masih belum resmi perlu saya konfirmasi ke Dewan Pengurus Komisariat Siloam.  Jadi terakhir status PDP tapi kondisinya memburuk," tegasnya. 

Melihat insiden ini,  Nursalam meminta agar pemerintah bersedia memberikan pemeriksaan Covid-19 baik melalui rapid test ataupun swap  pada perawat.

Baik yang merawat pasien ataupun yang bertugas secara administratif. 

"Perawat itu bukan hanya merawat pasien bisa jadi dia bisa terpapar saat registrasi pasien atau saat memberikan penyuluhan.  Dan saat tidak merawat pasien biasanya APD tidak lengkap, "ujarnya. 

Untuk itu,  ia berharap perawat dapat diedukasi parawat memakai APD berstandar,  minimal masker yang digunakan N95.

Pasalnya selama ini perawat minim memakai APD,  padahal perawat juga tidak tahu pasien yang ditemui positif atau tidak. 

"Hal ini yang terjadi juga dalam  pelatihan kesehatan haji Indonesia di RS Haji yang biasanya juga dihadiri perawat. Dari pertemuan itu ada sekitar 50 persen perawat ada dari peserta dari 19 kota/kabupaten,"urainya. 

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan