Virus Corona
Update Kasus Corona di Indonesia: Angka Pasien Sembuh Bertambah Jadi 607 Orang, Terbanyak di Jakarta
Angka pasien sembuh dari penyakit virus corona di Indonesia menunjukan perkembangan yang menggembirakan.
Penulis:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Angka pasien sembuh dari penyakit virus corona di Indonesia menunjukan perkembangan yang menggembirakan.
Juru Bicara Pemerintah untuk penanggulangan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan hingga pukul 12.00 WI, tercatat ada penambahan 59 pasien sembuh.
"Pasien sembuh ada tambahan 59 pasien sehingga total menjadi 607 pasien," kata Achmad Yurianto dalam koferensi pernya di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (17/4/2020).
Baca: 47.588 Warga DKI Jakarta Ikuti Rapid Test, 1.791 Diantaranya Positif Corona
Achmad Yurianto pun membeberkan soal seberan pasien sembuh tersebut.
Menurutnya jumlah pasien sembuh yang paling besar berada di DKI Jakarta sebanyak 204 pasien.
Kemudian disusul Jawa Timur dengan 94 pasien, Sulawesi Selatan 43 pasien, Jawa Barat 41 pasien.
Serta Bali dan Jawa Tengah masing-masing 36 pasien sembuh.
Baca: Sebuah Penelitian Klaim 78 Persen Orang Positif Corona Tak Tunjukkan Gejala, hingga Ini Resikonya
Serta pasien sembuh di sejumlah provinsi lainnya sehingga total ada 607 pasien sembuh.
Untuk pasien positif corona, hari ini dilaporkan ada 407 kasus baru.
Sehingga total saat ini ada 5.923 pasien positif corona atau Covid-19.
Kemudian untuk pasien meninggal dunia dilaporkan ada penambahan 24 orang.
Sehingga totalnya ada 520 pasien yang meninggal dunia akbat Covid-19.
Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah
Pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.
Baca: Update Corona di Seluruh Dunia 9 April 2020: Indonesia Masuk 20 Besar Korban Meninggal Terbanyak
Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.
"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."
"Semua harus menggunakan masker," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).
Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.
Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.
"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis.
"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.
Oleh karena itu, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.

Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.
Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.
"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.
"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.
"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.
Baca: Cara Mencegah Virus Corona saat Berada di Luar hingga Kembali ke Rumah
Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.
Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.
"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.