Minggu, 24 Agustus 2025

Trump Peringatkan China Bisa Hadapi Konsekuensi atas Pandemi Covis-19

"Apakah itu sebuah kesalahan yang tidak terkendali atau apakah itu dilakukan dengan sengaja? Itu perbedaan besar," jelasnya.

SPUTNIK NEWS
Presiden Amerika Serikat Donald Trump 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan China bisa menghadapi konsekuensi jika "secara sadar bertanggung jawab " atas pandemi virus Corona (Covid-19).

"Ini bisa saja dihentikan di China sebelum mulai menyebar, tapi itu tidak," tegas Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Sabtu (18/4/2020).

"Dan sekarang seluruh dunia menderita karena itu," ujar Trump.

Trump ditanya, 'apakah China harus mendapat konsekuensi atas pandemi yang dimulai di kota Wuhan, pada Desember lalu, dan telah merenggut nyawa lebih dari 157.000 orang di seluruh dunia?'

Baca: Masih Beroperasinya Kantor di Jakarta Dinilai Hambat Pembatasan Transportasi Umum

Baca: Momentum HUT PSSI ke-90, Mochamad Iriawan Usulkan Soeratin Jadi Pahlawan Nasional

Baca: Pendaftaran Kartu Pra Kerja Gelombang Dua Buka Senin Pukul 10.00 WIB, Cek Syarat dan Caranya di Sini

"Jika mereka sadar bertanggung jawab, tentu saja, " katanya.

"Jika itu adalah kesalahan, kesalahan adalah sebuah kesalahan," tegasnya.

"Tetapi jika mereka sadar bertanggung jawab, ya, maka harus ada konsekuensi, " kata Trump.

"Apakah itu sebuah kesalahan yang tidak terkendali atau apakah itu dilakukan dengan sengaja? Itu perbedaan besar," jelasnya.

"Dalam dua hal itu mereka harus membiarkan kami terlibat," katanya.

"Kami meminta terlibat di awal. Dan mereka tidak menginginkan kami masuk. Saya pikir mereka tahu itu sesuatu yang buruk dan mereka malu. "

"Mereka bilang mereka sedang melakukan penyelidikan, " ucapnya.

"Jadi mari kita lihat apa yang terjadi dengan penyelidikan mereka. Tapi kami juga sedang melakukan investigasi," tegasnya.

Trump mengatakan tidak mengesampingkan, virus corona ini menyebar-secara tidak sengaja-dari laboratorium meneliti kelelawar di Wuhan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menolak tudingan dari laporan media AS itu, dan menegaskan "tidak ada dasar ilmiah."

Sebelumnya, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China ini sempat menuduh militer AS mungkin telah membawa virus ini ke China.

Trump juga meragukan laporan resmi China yang menunjukkan negara Tirai Bambu itu hanya menderita 0,33 kematian per 100.000 orang.

"Angka itu tidak mungkin, " katanya.

"Ini adalah angka yang mustahil,' tegasnya.

Amerika Serikat, menurut data yang ditampilkan pada briefing, telah mencapai 11,24 kasus kematian per 100.000 orang. Sementara Perancis telah 27,92 dan Spanyol 42,81.

Amerika Investigasi Kemungkinan Covid-19 Berasal dari Laboratorium Wuhan

Presiden Trump menegaskan pemerintahannya sedang menyelidiki rumor 'apakah virus corona (Covid-19) berasal dari laboratorium di Wuhan, China.

Hal itu disampaikan Trump, dalam konferensi pers Rabu (15/4/2020) waktu setempat.

Saat itu Trump menjawab pertanyaan media terkait adanya laporan menyebut Covid-19 adalah virus yang bocor dari laboratorium Wuhan.

"Kami sedang melakukan pemeriksaan yang sangat teliti terkait situasi mengerikan ini yang terjadi saat ini, " katanya.

Ditanya apakah ia mengangkat isu laboratorium itu saat berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden China Xi Jinping?

Trump mengatakan, isu tersebut tidak diungkapnya saat berbicara dengan Xi Jinping.

"Saya tidak ingin membahas dengannya tentang laboratorium. Saya tidak ingin mendiskusikan, itu tidak waktunya sekarang. "

Sejauh Februari lalu, rumor virus corona bocor dari Institut Virologi di Wuhan, China, yang tempatnya tidak jauh dari pasar hewan.

Namun hal itu dibantah pihak Intitut Virologi Wuhan, dan menegaskan, "itu hoaks."

Isu ini kembali mencuat saat Fox News melaporkan pada Rabu (15/4/2020), virus itu berasal dikembangkan laboratorium Wuhan bukan sebagai senjata kimia.

Tetapi, menurut laporan Fox News, virus itu dikembangkan China sebagai bagian dari upaya China untuk menunjukkan kepada dunia, mereka punya kemampuan mengidentifikasi dan memerangi virus, yang setara atau malah lebih besar daripada kemampuan Amerika Serikat.

Sebelumnya, Kepal Staf Gabungan Militer AS, Jenderal Mark Milley mengatakan, intelijen AS menemukan, virus corona terjadi secara alami, bukan dibuat di laboratorium di China. Tetapi klaim ini juga tidak bisa dibuktikan secara pasti.(AFP/Reuters/Channel News Asia)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan