Virus Corona
Soal PSBB, Jokowi Sebut akan Berlakukan Sanksi Apabila Masih Banyak Pelanggaran
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan akan memberlakukan sanksi apabila masih banyak pelanggar dalam penerapan PSBB.
Penulis:
Febia Rosada Fitrianum
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan akan memberlakukan sanksi apabila masih banyak pelanggar dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah.
Hal tersebut disampaikan dalam acara Mata Najwa yang disiarkan secara langsung di stasiun televisi Trans 7, Rabu (22/4/2020).
Jokowi menuturkan dalam penerapan PSBB di beberapa wilayah, sudah diturunkan petugas dari TNI dan Polri.
Baca: Pembelaan Jokowi saat Pemerintah Disebut Lamban Tangani Corona: Tak Ingin Terburu-buru
Para petugas itu diinstruksikan untuk memberikan teguran bagi para pelanggar peraturan PSBB.
Namun apabila memberikan teguran bagi pelanggar dirasa belum cukup, Jokowi akan menggunakan penyelesaian lebih dari itu.
Nantinya akan ada sanksi yang ditetapkan untuk para pelanggar.

Apabila dalam sosialisasi memang sudah dirasa informatif namun pelanggaran masih saja terjadi.
"Saya kira instrumen di lapangan yang kita gunakan TNI dan Polri untuk awal menegor dalam transisi, memberi tahu," terang Jokowi.
"Tetapi ini kalau kita nanti anggap belum cukup akan ada tahap selanjutnya."
"Kalau nanti dalam sosialisasi kita anggap sudah cukup dan itu di lapangan masih belum ada perbaikan bisa kita masuk ke sana," tambahnya.
Dalam penerapan PSBB, Jokowi menyadari keputusan tersebut bukanlah kondisi yang nyaman.
Karena masyarakat Indonesia masih ada pekerjaan yang bergantung pada gaji harian.
Baca: Jokowi Anggap Ada Masyarakat Kecewa pada Kinerja Terawan adalah Wajar: Setiap Keputusan Ada Risiko
Baca: Jokowi Larang Mudik, Menteri Agama Minta Tetap di Rumah: Mudaratnya Lebih Banyak Dibanding Manfaat
Yakni seperti buruh harian hingga para pedagang asongan.
Pekerjaan tersebut yang sudah diperhatikan oleh pemerintah dalam mengatasi penularan corona kali ini.
Yang terpenting bagi Jokowi adalah ingin menyelesaikan sebuah masalah tanpa menimbulkan kerugian di lain bidang.