Virus Corona
Pemkot Solo Tak Berencana Ajukan PSBB Meski Transmisi Lokal Virus Corona Diduga Telah Terjadi
Kota Solo belum berpikir mengajukan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam menghadapi situasi pandemi virus corona covid-19.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kota Solo belum berencana untuk mengajukan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam menghadapi pandemi virus corona Covid-19.
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Covid-19 Kota Solo, Ahyani menyebut tidak ada rencana pengajuan penerapan PSBB di kota asal Presiden Jokowi.
"Solo nggak ada rencana PSBB," tegasnya saat dihubungi Tribunnews.com melalui sambungan telepon, jumat (24/4/2020).
Ahyani mengungkapkan, pihaknya lebih memilih untuk mendisiplinkan warga sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19.
"Masyarakat didisiplinkan dulu," ungkapnya.

Baca: Kisah Habib Hasan Bagi-bagi Beras & Uang Naik Lamborghini di Solo, Tiap Bulan Sedekah 3 Ton
Baca: Respons Larangan Mudik dari Jokowi, Wali Kota Solo Singgung Karantina VVIP dan Aturan Angkutan Umum
Sementara itu, penularan virus corona melalui transmisi lokal diduga sudah terjadi di Kota Solo.
Hal ini setelah terkonfirmasinya dua anak kecil berusia kurang dari 10 tahun terpapar Covid-19, Kamis (23/4/2020).
Kasus ini menjadi yang pertama positif corona pada anak di Kota Solo.
Ahyani menyebut, pihaknya kini tengah melakukan tracing terhadap temuan kasus baru yang menyerang anak-anak.
Kedua anak itu sebelumnya masuk ker rumah sakit dengan status pasien dalam pengawasan (PDP).
"Jadi usai hasil swab tenggorokan keluar, kemudian menjadi positif corona," ujar Ahyani dalam konferensi pers di Posko Covid-19 di Balai Kota Solo, Kamis (23/4/2020) dilansir Tribun Solo.
Dua anak berasal dari lokasi berbeda.
Baca: Prabowo Membela dan Memuji-muji Jokowi Soal Penanganan Pandemi Corona
Baca: Seorang Bocah dan Balita di Sragen Positif Covid-19, Ini Ceritanya
Satu dari Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari.
Sedangkan lainnya berasal dari Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres.
Lebih lanjut Ahyani menyebut ada kemungkinan anak-anak itu tertular dari orang sekitarnya.
Hanya saja kedua orang tuanya belum dinyatakan postif karena menunggu hasil swab.
"Tapi bisa orangtua, pengasuh, atau lepas pengawasan dan bersinggungan dengan orang tanpa gejala," ungkapnya.
"Jadi keduanya diduga ditularkan orang dewasa, sebab tidak mungkin anak berpergian sendiri ke zona merah," ibuh Ahyani.
Dengan adanya tambahan dua anak tersebut, jumlah positif corona di Solo berjumlah 15 kasus.
"Jadi saat ini ada 15 kasus positif dengan rincian 3 orang sembuh, 10 orang rawat inap, dan 2 orang meninggal," jelas dia.
Namun selain pasien positif Corona, penambahan terjadi pada orang dalam pemantauan (ODP).
"Ada 6 rang rawat inap, 77 orang rawat jalan, 83 orang pemantauan, dan 381 orang selesai pemantaua," paparnya.
Adapun pasien dalam pengawasan (PDP) saat ini mencapai 99 orang.
"Sembuh menjadi 55 orang, 21orang rawat inap dan 16 orang meninggal dunia," aku dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Cerita 2 Anak Solo Positif Corona, Orang Tua Masih Tes Swab, Diduga Terinfeksi karena Tranmisi Lokal.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto) (Tribunsolo.com/Ryantono Puji Santoso)