Senin, 8 September 2025

Virus Corona

Desa Tak Sediakan Fasilitas, Warga Kulon Progo Inisiatif Isolasi Mandiri di Tengah Kebun

Poniran, warga Kulon Progo, DIY, yang baru saja pulang kampung dari Tangerang melakukan isolasi mandiri di kebun dalam situasi Corona.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus Corona 

TRIBUNNEWS.COM - Warga asal Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bernama Poniran melakukan isolasi mandiri di tengah kebun miliknya setelah desanya tak sediakan fasilitas pendukung.

Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (30/4/2020).

Poniran, merupakan pekerja di sebuah perusahaan yang belokasi di Tangerang.

Baca: Cerita Ojek Online Rela Jual Cincin Kawin dan TV untuk Bertahan Hidup di Tengah Corona

Perusahaannya libur selama dua bulan membuat Poniran memutuskan untuk pulang kampung.

Diketahui Poniran kembali ke Kulon Progo, pada Sabtu (18/4/2020) lalu.

Poniran pulang kampung dengan menggunakan mobil pribadinya.

Poniran, warga Kulon Progo, DIY lakukan isolasi mandiri di tengah kebun miliknya setelah pulang dari Tangerang.
Poniran, warga Kulon Progo, DIY lakukan isolasi mandiri di tengah kebun miliknya setelah pulang dari Tangerang. (Tangkap layar kanal YouTube Najwa Shihab)

Per Kamis (30/4/2020) Poniran sudah menjalani isolasi mandiri selama 12 hari.

"Jadi tempat saya bekerja itu libur selama dua bulan," terang Poniran.

"Saya mulai pulang tanggal 18 April 2020, mengendarai mobil pribadi," tambahnya.

Sebelum ada pandemi Corona atau Covid-19, Poniran mengungkapkan sering pulang kampung satu bulan sekali.

Itu merupakan rutinitas yang ia lakukan sebagai kepala keluarga dengan istri dan anak di kampung.

Dengan adanya Corona, Poniran berinisiatif untuk melakukan isolasi mandiri setelah sampai.

Baca: Begini Cara Warga Terdampak Corona Bertahan Hidup, Jual Masakan secara Online hingga Cincin Kawin

Baca: Darah Pasien Corona Banyak Dicari di Pasar Online, Pakar Jelaskan Kegunaannya

Terlebih tempat ia bekerja sedang memberlakukan libur bagi para pegawainya.

Sebelum kembali ke kampung halaman, Poniran sempat mengubungi pihak kelurahan terkait tempat isolasi.

Namun ternyata kelurahan di desanya tidak menyediakan fasilitas tersebut.

Sehingga Poniran memilih untuk membuat tenda kecil di kebun miliknya sendiri sebagai tempat isolasi mandiri.

"Berhubung ada pandemi, untuk rutinitas pulang itu saya persiapkan tempat untuk isolasi mandiri," jelas Poniran.

"Dari pihak kelurahan saya hubungi tidak menyediakan."

"Saya inisiatif membuat tempat isolasi mandiri di kebun saya sendiri," imbuhnya.

Situasi tempat isolasi mandiri Poniran yang berada di tengah kebun.
Situasi tempat isolasi mandiri Poniran yang berada di tengah kebun. (Tangkap layar kanal YouTube Najwa Shihab)

Meski mudik, Poniran mengaku bukan tidak menaati peraturan pemerintah.

Namun lebih memikirkan pada efektifitas dan efisiensi biaya hidup.

Apabila Poniran tetap di Tangerang, ia tidak akan melakukan aktivitas yang menghasilkan pemasukan.

Berbeda dengan di kampung, Poniran dapat mengolah hasil kebunnya.

Kemudian Poniran akan tetap ada pendapatan di tengah pandemi Corona dan selama diliburkan dua bulan.

Selama isolasi mandiri di kebun, Poniran menuturkan telah mulai untuk bercocok tanam.

Baca: Jerinx SID Mengaku Geram saat Diminta dr Tirta Tak Berpendapat soal Covid-19: Kemarin Saya Emosi

Baca: Pasien Positif Covid-19 Klaster Gowa Dijemput Tenaga Medis, Diduga Nekat Salat Tarawih di Masjid

"Pertimbangan saya mudik bukan berarti karena saya tidak menghiraukan pemerintah," ungkap Poniran.

"Kalau saya di sana nggak kerja, cuma tidur makan 'kan nggak dapat apa-apa."

"Sedang kalau saya dua bulan di kampung, saya bisa mengolah hasil pertanian," lanjutnya.

Tak hanya itu, alasan Poniran mudik juga karena bisa bertemu dengan keluarga.

Meski harus diisolasi terlebih dahulu dan jauh dari anak dan istrinya.

Namun tindakan ini harus dilakukan mengingat di rumah ada orang tua, istri, dan anak Poniran.

Sehingga Poniran lebih memilih untuk mengalah dan melakukan isolasi mandiri.

"Isolasi mandiri di tengah kebun adalah ide saya sendiri," tutur Poniran.

"Karena di rumah ada orangtua saya, anak, istri, jadi saya yang harus mengalah," ucapnya.

Poniran menjelaskan, jarak tempat isolasi mandiri ke rumahnya sekira 100 meter.

Selama bulan Ramadan makanan untuk buka puasa dan sahur telah disediakan oleh sang istri.

Baca: Besok, Sandiaga Uno Bakal Sapa 99 Penerima Beasiswa Siaga Covid-19 Lewat Facebook Live

Poniran mengatakan, makanan akan diletakkan di sebuah tempat oleh istrinya.

Baru kemudian akan diambil oleh Poniran.

"Untuk masalah makan itu untuk berbuka dan sahur itu dikirim sama istri," terang Poniran.

"Jadi ditaruk di tempat tertentu, meja, nanti saya tinggal ngambil," tandasnya.

(Tribunnews.com/Febia Rosada)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan