Sabtu, 6 September 2025

Virus Corona

Pasien Positif Covid-19 Klaster Gowa Dijemput Tenaga Medis, Diduga Nekat Salat Tarawih di Masjid

Tenaga medis menjemput pasien positif Covid-19 karena tidak patuh saat menjalani isolasi madiri. Pasien tersebut merupakan Ijtima Ulama Dunia di Gowa.

TRIBUNGOWA.COM/ARI MARYADI
Suasana di tempat pelaksanaan Ijtima Asia 2020, di Pakkatto, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Beredar viral video seorang pria menggunakan jubah menolak dijemput tenaga medis untuk diisolasi.

Dalam video, pria tersebut mengungkapkan alasannya enggan untuk diisolasi.

Menurutnya penjemputan paksa yang dilakukan tenaga medis tidak pantas dan menyamakannya dengan penjemputan pencuri.

"Ini sekarang tanggal berapa. Kenapa yang lain 3 hari, 5 hari sudah selesai kenapa saya ditahan?"

"Saya tidak mau kayak gini, kayak maling tidak bisa kayak gini. Saya punya hak," ujarnya dilansir YouTube Kompas TV, Kamis (30/4/2020).

Ketegangan sempat terjadi antara tenaga medis dengan pria yang diketahui berinisial S.

Tenaga medis menjemputnya karena tidak patuh saat menjalani isolasi madiri.

Baca: Satgas Lawan Covid-19 DPR Salurkan Bantuan APD Kepada Rumah Sakit Syekh Yusuf Gowa

Pria berjubah tersebut sudah dinyatakan positif Covid-19 setelah tes swab pada Rabu (16/4/2020). 

S mengaku tidak ada gejala yang muncul pada tubuhnya meski dinyatakan positif Covid-19.

"Ini tidak ada tanda-tanda orang sakit Pak, tidak bisa kayak gini, ini dirusak nama Islam kalau begini," ujar warga Kelurahan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

S merupakan peserta yang menghadiri acara Ijtima Ulama Dunia di Gowa beberapa pekan lalu.

S juga tak melaporkan hasil tes swab ke pihak kelurahan atau ketua lingkungannya, sehingga banyak warga yang tak mengetahuinya.

Sementara itu, Camat Cakranegara Erwan mengungkapkan kejadian dilapangan bahwa S tidak mau diisolasi karena menganggap dirinya tidak memiliki gejala.

Baca: Bayi Berusia 2 Bulan PDP Covid-19 Asal Kabupaten Gowa Sulsel Meninggal Dunia

"Sempat bersitegang dengan kami karena dia menganggap sehat tidak ada gejala," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Erwan mengungkapkan tindakan penjemputan ini perlu dilakukan karena S tidak ada dirumah ketika diperiksa.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan