Minggu, 17 Agustus 2025

Virus Corona

Pekerjaan Sepi karena Corona, Janda Buruh Cuci Ini Masak Batu agar 8 Anaknya Mengira Ada Makanan

Janda buruh cuci bernama Peninah Bahati Kitsao, masak batu agar dikira anak-anaknya sedang siapkan makanan.

CAROLINE MWAWASI/TUKO
Janda buruh cuci di Kenya, Peninah Bahati Kitsao, masak batu agar dikira anak-anaknya sedang siapkan makanan. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang janda bernama Peninah Bahati Kitsao mengalami masa sulit lantaran tak ada orang yang membutuhkan jasanya sebagai buruh cuci di tengah pandemi virus corona.

Dikutip Tribunnews.com dari bbc.com, Kitsao adalah warga Kota Mobasa, Kenya.

Saking sulitnya kondisi ekonomi, Kitsao sampai memasak batu agar kedelapan anaknya mengira ia sedang menyiapkan makanan.

Sembari pura-pura memasak, Kitsao berharap semua anaknya tertidur dan lupa bahwa mereka tengah menunggu makanan dari sang ibu.

Tetangga Kitsao, Pisca Momanyi, sangat terkejut megetahui keadaan sang janda.

Momanyi pun mempublikasikan kondisi menyedihkan Kitsao melalui media lokal.

NTV, televisi lokal di Kenya pun datang mewawancarai Kitsao.

Janda buruh cuci Kenya, Peninah Bahati Kitsao, masak batu siapkan makanan.
Janda buruh cuci di Kenya, Peninah Bahati Kitsao, masak batu agar dikira anak-anaknya sedang siapkan makanan.

Baca: Isolasi Diri di Hutan Karena Ditolak Warga, Satu Keluarga Hidup di Gubuk Seadanya

Baca: Kasus Corona di Dunia Tembus 3,3 Juta, 1 Juta Pasien Sembuh, Ini 20 Negara dengan Kasus Terbanyak

Momanyi juga membantu membuka rekening untuk Kitsao lantaran ia buta huruf.

Setelah dipublikasikan melalui televisi, orang-orang pun berdonasi untuk Kitsao melalui rekening baru itu.

Kitsao merasa sangat bersyukur atas bantuan tetangga dan media setempat serta orang-orang yang menyumbangnya.

Kitsao hidup di sebuah rumah sederhana dengan dua tempat tidur.

Rumah itu tak ada aliran listrik atau air lantaran ia tak ada uang untuk membayar.

Sehingga bantuan dari para donatur sangat berarti untuknya dan ia anggap sebagai keajaiban.

"Aku tak percaya orag Kenya bisa sebaik ini setelah aku menerima banyak telepon dari orang-orang yang menanyakan aku butuh bantuan apa," ujar Kitsao.

Baca: Sama-sama Kena Corona, Lansia yang Sudah Menikah 73 Tahun Meninggal Bersama Jarak 6 Jam

Baca: Restoran Nyaris Bangkrut karena Corona, Pria Ini Tetap Rutin Kirim 100 Makanan untuk Tenaga Medis

Kepada NTV, Kitsao mengisahkan siasatnya untuk mengakali anak-anaknya dengan memasak batu.

Ternyata anak-anaknya lama kelamaan mulai tahu bahwa sang ibu tidak sedang menyiapkan makanan.

"Mereka mulai memberitahu saya bahwa mereka tahu saya berbohong," ungkap Kitsao.

"Tapi saya tidak bisa melakukan apa-apa karena saya tidak punya apa-apa," sambungnya.

Para tetangga juga datang untuk mengecek kondisi keluarga Kitsao setelah mendengar tangisan anak-anaknya.

Sebenarnya pemerintah sudah meluncurkan program bantuan sosial.

Namun entah mengapa bantuan itu tak pernah sampai ke Kitsao.

Kitsao sudah setahun hidup menjanda setelah sang suami dibunuh oleh sebuah geng.

Para tetangga Kitsao berterima kasih kepada pihak yang sudah membantu dan juga Palang Merah Kenya yang juga mendatangi Kitsao.

Pihak pemerintah setempat juga akan memperbaiki mekanisme pemberian bantuan agar sampai kepada rakyat yang membutuhkan.

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan