Minggu, 7 September 2025

Virus Corona

Airlangga: PSBB Cara Tepat Memutus Mata Rantai Penularan Virus Corona

Ia juga meminta kesadaran dari masyarakat agar bisa mematuhi imbauan physical distancing atau menjaga batas fisik selama PSBB

Tribunnews/Jeprima
Sejumlah kendaraan melintas di jalan tol Cawang, Jakarta Timur, Selasa (28/4/2020). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, terjadi penurunan arus lalu lintas atau traffick jalan tol di tiga wilayah jalan tol, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), dan Banten, berkisar 42 persen sampai dengan 60 persen, sebagai dampak dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berharap masyarakat mematuhi Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk meredam penularan virus corona (Covid-19).

Ia juga meminta kesadaran dari masyarakat agar bisa mematuhi imbauan physical distancing atau menjaga batas fisik selama PSBB.

Baca: Masyarakat Banyak yang Stres, Pemerintah Pertimbangkan Longgarkan PSBB

Sebab, sejumlah daerah yang telah menerapkan PSBB mulai menunjukan hasil positif.

Yakni, curva penyebaran Covid-19 cenderung datar atau tidak ada lonjakan yang besar.

"Kami meyakini masyarakat mampu melaksanakan dengan baik. Tapi, juga diperlukan kesadaran, karena PSBB ini cara yang paling tepat untuk memutus mata rantai penularan," kata Airlangga di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (3/5/2020).

Menteri Koodinator bidang Perekonomian ini pun meminta adanya perhatian khusus kepada wilayah yang menjadi episentrum penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Wilayah yang di maksud adalah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Airlangga menyebut, jangan sampai masalah kesehatan merembet menjadi masalah sosial ekonomi masyarakat.

"Jangan sampai nanti persoalan kesehatan merembet ke sosial ekonomi karena ini yang akan dicegah agar sosial ekonomi kita tidak terlalu turun," ucap Airlangga.

Sebelumnya, Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan saat ini pemerintah tengah memikirkan apa yang ia sebut relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena sejumlah pertimbangan.

Relaksasi PSBB yang dimaksud Mahfud MD adalah pelonggaran-pelonggaran dalam penerapan aturan PSBB, namun dalam praktiknya tetap mempertimbangkan aspek keselamatan.

Sejumlah pertimbangan terkait relaksasi PSBB yang disebut Mahfud antara lain keluhan masyarakat yang kesulitan mencari nafkah dan belanja.

Baca: Pengendara Langgar PSBB di Jakarta Nyaris 40 Ribu, Mayoritas Pelanggar Tidak Pakai Masker

Selain itu pemerintah juga mempertimbangkan tingkat stres masyarakat.

"Karena kita tahu kalau terlalu dikekang juga akan stres. Nah kalau stres itu imunitas orang itu akan akan melemah, juga akan menurun. Oleh sebab itu kita memikirkan mari kerjakan ini semua secara sabar bersama-sama," kata Mahfud dalam tayangan Berita Satu News Channel bertajuk Inspirasi Ramadhan pada Sabtu (2/5/2020).

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan