Virus Corona
Virus Corona Bisa Ganggu Sistem Saraf dan Otak? Ini Penjelasan Sejumlah Ahli
Selama menangani pasien Covid-19, ia melihat beberapa di antara mereka mengalami stroke, kejang, dan fungsi kognitif yang menurun
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Selain itu, reaksi tubuh terhadap infeksi juga bisa menyebabkan kerusakan sistem saraf pada beberapa pasien Covid-19.
"Respons tubuh dalam melawan infeksi juga bisa berpengaruh pada saraf dan otak manusia,” ucap Sherry Chou, ahli neurologi dari University of Pittsburgh.
Sakit kepala adalah salah satu gejala umum dari Covid-19.
Menurut Igor Koralnik, profesor neurologi di Feinberg School of Medicine di Northwestern, gejala tersebut merupakan bagian dari gangguan neurologi yang merupakan respon tubuh dalam melawan infeksi.
Sulit bernapas juga menjadi gejala umum dari Covid-19.
Menurut Koralnik, hal itu menunjukan potensi virus yang telah merusak batang otak, khususnya yang mengatur dan mengendalikan pusat pernapasan.
"Infeksi pada bagian sistem saraf ini dapat semakin memperburuk kegagalan pernapasan pasien," kata Koralnik.
Baca: Dana Kartu Prakerja Senilai Rp 600 Ribu Cair ke 456.265 Peserta
Kerusakan pada otak dan sistem saraf juga bisa disebabkan dari dampak hilangnya oksigen dari paru-paru yang menyebabkan kegagalan organ multi sistem.
Keseluruhan proses tersebut bisa menyebabkan pasien dalam kondisi kritis hingga mengembangkan komplikasi neurologi.
Pencegahan
Agar hal tersebut tidak terjadi kepada kita, sebaiknya kita melakukan langkah pencegahan dengan tidak melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, mencuci tangan sesering mungkin, dan memakai masker.
Selain itu, sebisa mungkin kita tidak menyentuh wajah dengan tangan untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19.
Pasalnya, virus tersebut bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh saat kita menyentuh wajah dengan tangan tersebut.
Mulut, hidung, dan mata yang terletak di area wajah merupakan jalur termudah bagi virus dan bakteri untuk memasuki tubuh kita.
Meski kita telah mencuci tangan, masih ada kemungkinan terjadinya kontaminasi ulang.