Virus Corona
Ribuan Masker dari Puan Maharani Dibagikan Gibran dan Relawan untuk Warga Solo
Kader PDIP Gibran Rakabuming Raka (33) membagikan ribuan masker bantuan Ketua DPR RI Puan Maharani kepada warga Solo, Senin (11/5/2020).
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kader PDIP Gibran Rakabuming Raka (33) membagikan ribuan masker bantuan Ketua DPR RI Puan Maharani kepada warga Solo, Senin (11/5/2020).
Ribuan masker tersebut terdiri dari 6.000 masker non-medis dan 2.000 masker medis.
"Alhamdulillah saya mendapat amanah dari Mbak Puan Maharani. Amanah ini berupa 6 ribu masker non medis dan 2 ribu masker medis untuk saudara-saudara di Kota Solo yang membutuhkan," ungkap Gibran kepada Tribunnews.com melalui keterangan tertulis tim relawan, Senin (11/5/2020).
Adapun penyaluran masker hari ini dibagikan di kampung Jagalan, Purwodinigratan, Relokasi Mertoudan Mojosongo dan Kampung Gumunggung, Surakarta.
Selain untuk warga umum, Gibran bersama relawan juga menyalurkan masing-masing 200 masker non medis ke anak ranting atau sesepuh PDIP wilayah.
Baca: Tanggapan Wali Kota Solo soal Petisi Pembuatan Patung Didi Kempot di Stasiun Balapan
Gibran mengungkapkan bantuan masker tersebut sangat berguna di masa virus corona covid-19 saat ini,
"Terima kasih kepada Mbak Puan Maharani atas sumbangan maskernya, Insyaallah bantuan Mbak Puan ini sangat bermanfaat untuk menanggulangi wabah Covid-19 di Kota Solo," ungkapnya.
Per hari ini sudah 800 masker yang dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Penyaluran masker akan dilanjutkan pada hari berikutnya ke sebaran wilayah yang lain.
Warga pun mengucapkan terima kasih lantaran mendapat masker gratis, terlebih relawan menyasar pada kelompok masyarakat yang kedapatan belum mengenakan masker dalam beraktivitas.
Baca: Megawati Instruksikan Kepala Daerah dari PDIP Pelopori Kedaulatan Pangan
Update Corona Solo
Sementara itu hingga Senin (11/5/2020), secara akumulasi ada 27 kasus positif covid-19 di Solo.
Dilansir surakarta.go.id, sebanyak 6 pasien masih dalam perawatan.
Sementara itu 17 orang telah dinyatakan sembuh.
Adapun 4 kasus positif berujung kematian.
Di samping itu, orang dalam pengawasan (ODP) saat ini berjumlah 147 orang.
Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 54 orang.

Baca: Airlangga Instruksikan Kader Golkar Kawal Bansos Masyarakat hingga APD di Puskesmas
Puan Maharani Soal Relaksasi PSBB
Sementara itu Puan Maharani mengungkapkan penerapan relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) harus didasari data yang lengkap dan analisa yang cermat.
Jika tidak, Puan menyebut dapat terjadi peningkatan kasus infeksi Covid-19 baru.
Ditambah data harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyatakan angka perkembangan pasien positif Covid-19 masih fluktuatif.
“Sama seperti prinsip keberhatian sebelum pemerintah mengizinkan sebuah daerah menjalankan PSBB, pelonggaran PSBB juga perlu menerapkan prinsip yang sama,” kata Puan dilansir Kompas.com, Senin (11/5/2020).
Puan menyebut pemerintah juga perlu melakukan simulasi relaksasi untuk melihat dampak yang ditimbulkan.
“Ini bukan tentang memilih antara roda ekonomi atau roda kesehatan. Melainkan mencari keseimbangan agar kedua roda itu tetap bergerak di tengah pandemi Covid-19,” kata Puan.
Puan mengungkapkan hal lain yang perlu menjadi bahan pertimbangan adalah kapasitas tes PCR.
Ia menyebut tes PCR belum mencapai target yang ditetapkan presiden.
Data menunjukkan, kapasitas harian tes PCR baru mencapai 5.000 spesimen per hari atau separuh dari target.
Puan pun berpesan agar seluruh kebijakan harus disosialisasikan ke masyarakat secara utuh.
Selain itu harus disertai pelaksanaan yang terkoordinasi.
“Agar tidak muncul kebingungan-kebingungan di masyarakat,” kata Puan.
Puan menyebut agar pandemi segera berakhir, dibutuhkan gotong royong, kedisiplinan, solidaritas, empati, dan kekonsistenan.
(Tribunnews.com/Gilang) (Kompas.com/Inadha Rahma Nidya)